REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Revitalisasi Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kota Bogor telah melebihi target dari yang dijadwalkan, yakni 28 persen dari 22 persen. Kendati demikian, DPRD Kota Bogor meminta agar Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Bogor bisa menyelesaikan revitalisasi lebih cepat.
Diketahui, revitalisasi Perpusda Kota Bogor di eks-gedung DPRD Kota Bogor dimulai pada pertengahan Mei 2021, dan ditargetkan selesai pertengahan Desember 2021. Revitalisasi tahap pertama ini fokus pada pembangunan fisik gedung.
Dalam revitalisasi tahap pertama, pembangunan dengan sumber dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2021 Kota Bogor itu akan dikerjakan oleh PT Artikon Dimensi Indonesia dengan dana sebesar Rp 13,6 miliar. Bangunan ini terletak di dalam kompleks Balai Kota Bogor, Jalan Ir. Juanda, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto meminta agar Disarpus Kota Bogor tidak terlena, meskipun target pembangunan sudah melebihi dari yang dijadwalkan. Sebab, masih ada target besar untuk beberapa bulan ke depan.
“Jadi terkait dengan perpustakaan ya kita akan coba terus awasi agar proses pembangunan perpustakaan ini bisa selesai tepat waktu. Bahkan kalau bisa lebih cepat selesai dibanding target yang ditetapkan,” ujar Atang kepada Republika, Rabu (8/9).
Atang mengatakan, kondisi cuaca Kota Bogor saat ini relatif kemarau. Menurutnya, hal itu sebaiknya dimanfaatkan untuk mempercepat revitalisasi. Sedangkan, lanjut dia, pada November dan Desember, kemungkinan intensitas curah hujan akan tinggi. Sehingga dikhawatirkan revitalisasi justru terhambat ketika musim hujan datang.
“Kondisi bulan November Desember yang kemungkinan juga kondisi curah hujan Kota Bogor intensitasnya akan tinggi. Mumpung di bulan September dan relatif kemarau ini agak lama, saya kira ini perlu dilakukan,” ujar politikus PKS itu.
Terkait rencana penambahan lantai Gedung Perpusda Kota Bogor menjadi empat lantai, Atang mengatakan, rencana tersebut dapat dilanjutkan asal sesuai dengan perencanaan dan detail engineering design (DED) yang sudah ditentukan. DPRD Kota Bogor akan terus mengawasi, apakah perencanaan pengerjaan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan, DED, dan spesifikasinya.
“Karena tentu dengan empat lantai pasti akan punya implikasi yang cukup panjang, terutama dengan keselamatan dan lain lain. Saya kira ini sama sama kita awasi bersama,” ujarnya.