Rabu 08 Sep 2021 18:40 WIB

Tujuh Bus Sekolah di Bandung Mulai Beroperasi Saat PTM

Tujuh unit bus sekolah yang tersedia masih sepi penumpang.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah murid mengikuti kegiatan belajar mengajar saat hari pertama pembelajaran tatap muka (PTM) di SD Ar Rafi, Jalan Sekejati, Kiaracondong, Kota Bandung, Rabu (8/9). Pemerintah Kota Bandung kembali menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di 330 sekolah yang meliputi PAUD/TK, SD, SMP dan SMA dengan menerapkan protokol kesehatan ketat serta membatasi jumlah murid sebanyak 50 persen dari kapasitas kelas dan sisanya mengikuti pembelajaran secara daring. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah murid mengikuti kegiatan belajar mengajar saat hari pertama pembelajaran tatap muka (PTM) di SD Ar Rafi, Jalan Sekejati, Kiaracondong, Kota Bandung, Rabu (8/9). Pemerintah Kota Bandung kembali menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di 330 sekolah yang meliputi PAUD/TK, SD, SMP dan SMA dengan menerapkan protokol kesehatan ketat serta membatasi jumlah murid sebanyak 50 persen dari kapasitas kelas dan sisanya mengikuti pembelajaran secara daring. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak tujuh unit bus sekolah mulai beroperasi di masa pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di masa pandemi Covid-19 yang digelar hari ini, Rabu (8/9). Aktivitas para siswa yang menggunakan bus sekolah relatif masih sepi.

"Hari ini PTM terbatas, kita beroperasi pagi tadi itu 7 unit yang beroperasi," ujar Kasubag TU UPT Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Ade Surya saat dihubungi, Rabu (8/9).

Ia menuturkan, tujuh unit bus sekolah yang beroperasi terdiri dari di antaranya koridor Antapani-Ledeng satu unit, Leuwipanjang-Dago satu unit, Cibiru-Asia Afrika dua unit dan, 2 unit koridor Cibereum-Cibiru. Mayoritas bus yang tersedia masih sepi penumpang.

"Setelah dievaluasi tujuh unit penumpang masih kurang, kosong," ujarnya. Ade Surya memperkirakan sepinya siswa yang naik bus karena sekolah yang melaksanakan PTM tidak semua hari ini.

Selain itu, pembelajaran masih dalam tahap uji coba dengan durasi materi dua jam termasuk waktu keberangkatan siswa ke sekolah yang berbeda-beda. Pihaknya juga mengambil kebijakan untuk mempercepat penjemputan.

"Yang tadinya normal, ada yang sore yang ini setengah 11 atau setengah 12 ditarik sambil melihat kondisi situasi yang ada masih semua dalam uji coba," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya menerapkan protokol kesehatan pada tiap bis yang beroperasi yaitu sebelum dan sesudah beroperasi disemprot disinfektan. Pengemudi didampingi kondektur dan menyiapkan hand sanitazer dan masker bagi yang membutuhkan.

"Kapasitas lebih dari 70 persen, kita tetap pakai prokes dan kebijakan lain untuk orang tua mengantar ke sekolah diperbolehkan karena dalam uji coba kita luangkan," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement