REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Warga Kota Depok menyambut suka cita pengumuman yang disampaikan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terkait perkembangan kasus virus Corona (Covid-19). Berdasarkan indikator Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 5 September 2021, Kota Depok masuk di zona kuning atau risiko rendah penularan Covid-19.
"Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah SWT, karena minggu ini berdasarkan indikator Kesmas BNPB, Kota Depok saat ini berada pada zona kuning," ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris melalui Instagram pribadinya, Kamis (9/9).
Sebelumnya pada 29 Agustus 2021 Kota Depok masih berada di zona oranye. Bahkan dalam 1,5 tahun terakhir, tepatnya sejak akhir Maret 2020, ketika kasus Covid-19 awal-awal ditemukan di Indonesia yang diawali dari Kota Depok, selalu masuk kategori zona oranye dan zona merah secara fluktuatif.
"Usaha dan doa yang diikhtiarkan, Kota Depok berhasil masuk dalam kategori zona kuning atau risiko rendah penularan Covid-19. Ini diketahui dari hasil perhitungan Satgas Covid-19 Pemerintah Pusat sepekan terakhir.
Sebelumnya, Kota Depok sempat masuk zona merah selama enam pekan pada 3 Juli-8 Agustus 2021 dan masuk zona oranye selama empat pekan setelahnya," ungkap Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana.
Menurut Dadang, perkembangan kasus Covid-19 di Kota Depok menurun signifikan sejak bulan lalu yang dilaporkan hanya 37 kasus baru Covid-19 dalam sehari pada Selasa (7/9).
"Laju vaksinasi Covid-19 masih harus dikebut. Hingga sekarang, cakupan vaksinasi Covid-19 di Kota Depok sudah mencapai sekitar 43-44 persen untuk dosis pertama, dari target sekitar 1,6 juta penduduk. Target terdekat yakni 70 persen, warga harus sudah tervaksin pada awal Oktober 2021," jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya tetap meminta warga tetap waspada dan selalu terapkan prokes dalam setiap aktivitas. "Warga tetap harus ikuti arahan PPKM dan warga harus dengan kesadaran ikut vaksinasi, agar segera terwujud herd imunity," harap Dadang.