Kamis 09 Sep 2021 17:21 WIB

Penerapan Ganjil Genap di Dalam Kota Bandung Dikaji

Penerapan ganjil genap yang dilakukan di gerbang tol terbukti menurunkan mobilitas.

Petugas Dishub Kota Bandung mengatur lalu lintas saat pemberlakuan ganjil genap di gerbang keluar Tol Pasteur, Kota Bandung, Jumat (3/9). Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung bersama Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Bandung memberlakukan sistem ganjil genap di lima akses tol masuk Kota Bandung yang berlaku mulai Jumat (3/9) hingga Ahad (5/9), dengan tujuan untuk menekan mobilitas masyarakat guna meminimalisir penyebaran Covid-19 di masa PPKM. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas Dishub Kota Bandung mengatur lalu lintas saat pemberlakuan ganjil genap di gerbang keluar Tol Pasteur, Kota Bandung, Jumat (3/9). Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung bersama Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Bandung memberlakukan sistem ganjil genap di lima akses tol masuk Kota Bandung yang berlaku mulai Jumat (3/9) hingga Ahad (5/9), dengan tujuan untuk menekan mobilitas masyarakat guna meminimalisir penyebaran Covid-19 di masa PPKM. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Bandung, Jawa Barat, sedang mengkaji penerapan penyekatan ganjil genap di jalan raya dalam kota guna mengurangi mobilitas kendaraan pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Kasatlantas Polrestabes Bandung AKBP Rano Hadiyanto mengatakan sejauh ini hasil evaluasi menunjukkan penerapan ganjil genap yang dilakukan di gerbang tol terbukti menurunkan mobilitas. Namun untuk penyekatan di dalam kota, ia mengaku masih melakukan kajian dengan Dinas Perhubungan setempat.

"Di dalam kota sementara waktu nanti akan tetap dievaluasi, apakah cara bertindaknya ganjil genap atau rekayasa arus," kata Rano.

Menurut Rano jika terjadi kepadatan di dalam kota bisa saja penyekatan yang dilakukan bukan hanya ganjil genap melainkan dilakukan sistem buka tutup. "Salah satu ruas jalan yang mengalami peningkatan mobilitas cukup tinggi maka kita bisa lakukan sistem buka tutup, misalnya dalam periode waktu tertentu," katanya.

Ada pun berdasarkan evaluasi ganjil genap, menurutnya, kepadatan di dalam kota cukup minim setelah kendaraan dibatasi sejak dari gebang tol. "Itu indikator yang bisa kita ambil sebagai kesimpulan bahwa kendaraan yang masuk ke Kota Bandung menurun," kata Rano.

Selama tiga hari pelaksanaan ganjil genap dari Jumat (3/9) hingga Ahad (5/9), menurut Rano, ada sebanyak 4.274 kendaraan yang diputarbalikkan di lima gerbang tol karena tidak sesuai dengan ketentuan ganjil genap.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement