Rabu 15 Sep 2021 12:39 WIB

Kemenkominfo Minta Swasta Siapkan Strategi Pertumbuhan 2022

Komunikasi pada era sekarang harus sejalan dengan struktur krisis manajemen.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika berharap perusahaan dapat menyiapkan tiga strategi dalam upaya mendukung pertumbuhan Indonesia pada 2022. Hal pertama yang harus dipersiapkan adalah pembuatan strategi digital.

“Pada era digital, terlebih saat pandemi, platform digital menjadi salah satu strategi yang penting dilakukan para pelaku bisnis skala besar hingga UMKM untuk dapat bertahan dan meningkatkan proses pengembangan bisnis," ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan dalam acara virtual, Rabu (15/9).

Baca Juga

Strategi kedua, yakni memperhatikan ketersediaan sistem atau infrastruktur yang memadai. Menurut dia, ketersediaan sistem di era digitalisasi sangat penting dipenuhi oleh pelaku bisnis untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan.

Perusahaan juga diminta untuk lebih memanfaatkan teknologi. Adanya platform digital, kata dia, akan membantu perusahaan memastikan bisnis dapat berjalan meski tanpa kehadiran pegawai di kantor atau pabrik.

Semuel memahami bahwa pengadaan infrastruktur membutuhkan sumber yang sangat besar. Untuk itu, kolaborasi antar perusahaan dapat dijadikan solusi mengatasi hal tersebut.

"Kolaborasi antar perusahaan dapat menjadi solusi yang baik khususnya di era pandemi ini, sehingga perusahaan dapat mendukung satu sama lain dan mewujudkan sinergi yang harmonis," ujar dia.

Strategi yang ketiga, yakni menghadirkan fungsi komunikasi yang cerdas dan responsif. Fungsi komunikasi seperti itu dinilai penting dimiliki di masa krisis agar perusahaan dapat membuat keputusan dengan cepat.

Semuel berharap perusahaan dapat menerapkan fungsi komunikasi tersebut sejalan dengan struktur krisis manajemen dan memperkuat komunikasi kepada publik. "Sehingga berbagai pihak eksternal dapat dengan cepat menangkap informasi yang hendak dikomunikasikan oleh perusahaan," kata Semuel.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement