Sabtu 18 Sep 2021 20:01 WIB

Disperumkim Perbaiki 7.575 Rumah tak Layak di Kota Bogor

Ribuan rumah tak layak huni diperbaiki menggunakan dana pemkot, pemprov, dan pusat.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Juniarti Estiningsih.
Foto: Dok Pemkot Bogor
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Juniarti Estiningsih.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus berkomitmen untuk membenahi wilayah permukiman masyarakat. Salah satu program yang dilakukan Pemkot Bogor adalah dengan membenahi rumah tidak layak huni (RTLH).

Pemkot Bogor melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor pun berencana memperbaiki 7.575 unit RTLH pada tahun ini. Penanganan ribuan RTLH pada 2021, menggunakan anggaran dari berbagai sumber.

Kepala Disperumkim Kota Bogor, Juniarti Estiningsih mengatakan, dana 7.575 unit RTLH berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor, Bantuan Pemerintah Provinsi (Banprov) Jawa Barat, dan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Menurut Esti, pengajuan untuk pembangunan RTLH terbagi dalam dua kategori. Pertama mulai pendataan langsung di level RT, RW, hingga kelurahan. Kedua, melalui survei tim Kementerian PUPR yang terjun langsung ke lapangan.

 

"Kalau yang bersumber dari APBD biasanya pengajuan melalui RT, RW dan Kelurahan. Karena mereka yang lebih mengetahui kondisi wilayah. Kalau yang memakai tim survei biasanya bantuan dari pemerintah pusat seperti BSPS," kata Esti di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/9).

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Abdu Rachim sempat meninjau langsung proses perbaikan beberapa rumah di RW 02 Kampung Pangkalan Cibuluh, Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara pada Kamis (16/9). Dedie menyebutkan, di Kelurahan Cibuluh ada 24 rumah yang mendapat bantuan program RTLH.

"Kemudian selain Cibuluh ada juga di Sukasari sebanyak 20 rumah. Jadi total 44 rumah, masing-masing mendapat bantuan Rp 20 juta dari DAK (dana alokasi khusus) Kementerian PUPR,” kata Dedie.

Dia berharap, bantuan yang dikucurkan itu bisa memberikan keringanan bagi warga di tengah kesulitan pandemi yang berkepanjangan. Sehingga, program pembenahan RTLH juga menjadi bagian penataan kembali pola kehidupan di masyarakat.

"Mulai dari rumah yang diperbaiki, ventilasinya diperbaiki, sinar matahari bisa masuk ke rumah sehingga mudah-mudahan masyarakat tambah sehat. Terhindar dari segala macam penyakit," tutur Dedie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement