REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Dinas Koperasi dan UMKMKota Bogor mendorong fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) super mikro untuk membantu sekitar 45 ribu UMKM, dengan maksimal pinjaman Rp10 juta di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yakni BRI, BNI, BTN, dan Bank Mandiri.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor Samson Purba mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan empat bank dalam Himbara untuk pemberian fasilitas tersebut.
Ia menambahkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor juga memberikan kemudahan perizinan berupa pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) atau keterangan usaha yang dapat diakses pelaku usaha melalui digital, yang biasanya dipersyaratkan bank.
Samson menyebut dari 45 ribu UMKM yang terdaftar, terdiri atas sejumlah karyawan korban PHK yang beralih menjadi pelaku usaha mikro di bidang kuliner, ekonomi kreatif dan sejumlah pelaku usaha yang memang sudah lama.
Ribuan UMKM itu dapat langsung mengakses pinjaman tanpa melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor, dengan ketentuan telah memenuhi syarat dari pihak bank. Persyaratan itu antara lain, lama usaha minimal enam bulan atau ada juga yang memperbolehkan kurang dari 6 bulan seperti BRI, memiliki surat keterangan usaha atau NIB, belum pernah mendapatkan KUR dan tidak sedang mendapatkan pinjaman komersial, usia pemohon minimal 21 tahun dan bersedia mendapatkan pendampingan usaha.
Pemkot Bogor tidak dapat mengintervensi pihak bank, baik dalam pendataan maupun pencairan dana, karena verifikasi syarat-syarat dan survei juga secara langsung dilakukan pihak bank. Pelaku usaha mikro dapat saling berkomunikasi dengan sesamanya di jejaring media sosial yang difasilitasi Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor untuk berbagi informasi permodalan maupun pengembangan usaha.
Samson menyampaikan sejauh ini dari kabar sejumlah pelaku usaha dan koordinasi dengan pihak bank, Bank BRI paling banyak membantu UMKM di Kota Bogor. "Paling banyak BRI, ya, yang pinjam bisa warung-warung makan seperti warteg, tukang bakso. Banyak, tidak dibatasi asal memenuhi syarat pihak bank," katanya.