REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Pandemi Covid-19 yang membuat keberangkatan haji tertunda selama dua tahun, tidak lantas menyurutkan minat warga di Kabupaten Indramayu untuk berhaji. Hal itu terlihat dari banyaknya warga yang tetap mendaftar untuk menjadi calon jamaah haji.
Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Indramayu Munir Huda menyebutkan, di masa Pandemi Covid-19, jumlah warga di Kabupaten Indramayu yang mendaftar haji rata-rata sekitar sepuluh orang per hari.
Munir menyebutkan, jumlah pendaftar haji saat ini tidak terlalu jauh dibandingkan sebelum pandemi Covid-19. Menurutnya, sebelum pandemi Covid-19, pernah juga ada yang mendaftar haji sampai 15 orang dalam satu hari.
‘’Di masa pandemi ini banyak yang tetap mendaftar haji,’’ kata Munir, saat ditemui Republika di ruang kerjanya, Senin (20/9). Menurut Munir, para pendaftar haji itu kebanyakan didominasi oleh petani. Meski adapula pedagang maupun masyarakat dengan beragam pekerjaan lainnya.
Munir mengatakan, kuota haji untuk Kabupaten Indramayu pada 2019 lalu mencapai 1.800 orang. Sementara kuota haji untuk Kabupaten Indramayu pada 2020 mencapai 1.773 orang.
Namun akibat pandemi Covid-19, pemerintah memutuskan untuk tidak memberangkatkan jamaah haji pada 2020 maupun 2021.
Dengan tertundanya keberangkatan haji selama dua tahun ditambah banyaknya jumlah warga yang tetap mendaftar haji, membuat daftar tunggu haji di Kabupaten Indramayu kini semakin panjang.
‘’Daftar tunggu haji di Kabupaten Indramayu saat ini mencapai 22 tahun,’’ terang Munir. Dia mengatakan, jika pada 2023 pemberangkatan haji kembali dilakukan, maka calon jamaah haji yang diprioritaskan untuk berangkat adalah mereka yang gagal berangkat pada 2020 lalu.