Kamis 23 Sep 2021 14:24 WIB

Nadiem: Sekolah Harus Ditutup Jika Ada Kasus Covid-19

Mendikbudristek Nadiem mengomentari adanya 1.296 klaster Covid-19 selama PTM.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim
Foto: Prayogi/Republika.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, adanya klaster Covid-19 di 1.296 sekolah yang menggelar tatap muka (PTM) di berbagai daerah di Indonesia. Nadiem mengatakan, sesuai mekanisme yang ada maka sekolah harus ditutup jika memang ditemukan klaster kasus Covid-19.

"Sekolahnya masing-masing kalau ada kasus klaster ya harus ditutup segera, memang seperti itu," ujar Nadiem usai rapat kerja dengan Komisi X DPR, Kamis (23/9).

Baca Juga

Adapun 1.296 sekolah yang terpapar Covid-19, Kemendikbudristek terus memantau kasus tersebut. Namun, Nadiem memastikan, PTM secara terbatas akan terus dilaksanakan di sekolah yang tak ditemukan kasus Covid-19. 

"PTM terbatas masih dilanjutkan, prokes harus dikuatkan, dan sekolah-sekolah di mana ada situasi seperti itu harus ditutup segera sampai aman," ujar Nadiem yang kemudian masuk ke dalam mobil dinasnya.

Sebelumnya, Kemendikbudristek mengungkapkan, hingga 20 September 2021 ada 2,78 persen satuan pendidikan penyelenggara pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang menjadi klaster Covid-19. Jika dilihat dari total jumlah sekolah yang sudah melakukan PTM terbatas, klaster Covid-19 ada di 1.296 sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Berdasarkan data yang dipaparkan, total sekolah yang sudah melakukan PTM terbatas dan menjadi responden survei pelaporan tersebut ada 46.580 sekolah. Jumlah tersebut sudah mencakup seluruh jenjang yang ada, mulai dari PAUD, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Luar Biasa (SLB).

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.296 sekolah menyatakan ada klaster Covid-19 pada pelaksanaan PTM terbatas yang telah dilakukan. Klaster Covid-19 itu terdiri dari 7.307 pengajar dan tenaga kependidikan (PTK) serta 15.429 peserta didik yang berstatus positif Covid-19.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement