Rabu 29 Sep 2021 17:19 WIB

Tanah Ambles di Rengaspayung Diduga Akibat Sungai Purba

Ambruknya bagian dapur dan kamar mandinya itu terjadi saat hujan turun.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Tanah ambles di Blok Rengaspayung, Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu semakin parah, Selasa (28/9).
Foto: Lilis Sri Handayani/Republika
Tanah ambles di Blok Rengaspayung, Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu semakin parah, Selasa (28/9).

REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU – Keberadaan aliran air di bawah permukaan tanah atau yang disebut juga dengan sungai purba diduga menjadi penyebab tanah ambles di Blok Rengaspayung, Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu. Upaya penanganan kasus itu pun dilakukan secara hati-hati.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Caya, mengatakan, dugaan keberadaan aliran air di bawah permukaan tanah itu merupakan hasil uji laboratorium dari struktur tanah yang ambles di blok tersebut. Namun, dibutuhkan upaya lebih untuk memastikan hal itu.

‘’Jadi kita tidak mau terburu-buru dalam menangani tanah ambles di Rengaspayung. Kita akan pastikan dulu penyebabnya, biar tahu obatnya,’’ tegas Caya kepada Republika.co.id, Kamis (29/9).

Caya mengatakan, upaya penanganan tanah ambles itu sebenarnya telah dilakukan tahun lalu. Namun ternyata, upaya tersebut tak membuahkan hasil yang diharapkan karena tanah kembali ambles.

‘’Persoalannya tidak mudah. Walau diatasnya terus kita tumpuk dengan material tanah, tapi kalau dibawahnya ada aliran air, yang hilang lagi,’’ cetus Caya.

Caya mengakui, ada dua rumah warga yang paling terancam ambruk akibat tanah ambles tersebut. Karena itu, kedua pemilik rumah tersebut telah diberikan bantuan uang untuk mengontrak rumah sementara di lokasi lain guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

Caya menyebutkan, bantuan uang itu diberikan kepada dua keluarga itu untuk mengontrak rumah selama sepuluh bulan. Namun, dia mengakui, pemilik rumah tersebut kerap pulang di siang hari karena mereka berjualan.

‘’Jadi kalau siang mereka pulang untuk jualan, kalau malam mereka kembali ke rumah kontrakan,’’ tutur Caya.

Seperti diberitakan, tanah ambles di Blok Rengaspayung semakin parah. Berdasarkan pantauan Republika.co.id, Selasa (28/9), kondisi tanah ambles itu terutama terjadi di RT 09/RW 05 Blok Rengaspayung. Permukaan jalan desa yang melintasi rumah-rumah warga di RT tersebut bahkan telah ambles sekitar empat meter.

Kondisi itu menyebabkan tiga rumah yang ada di pinggir jalan tersebut terancam ambruk. Yakni, rumah milik Abdul Muin, Nuryaman dan Reca Dewi Septiana.

Bahkan, bagian dapur milik Abdul Muin dan Nuryaman telah ambruk tak bersisa. Saat Republika.co.id mengunjungi lokasi itu pada 1 Juli 2021, dapur rumah tersebut masih berdiri meski fondasinya sudah menggantung dan bagian dinding, serta atapnya harus disangga menggunakan kayu dan bata merah.

‘’Ambruk sekitar dua bulan lalu. Kejadiannya bersamaan, saat permukaan jalan ambles, dapur dan kamar mandi rumah saya juga ambruk,’’ kata Abdul Muin, Selasa (28/9).

Abdul Muin mengatakan, ambruknya bagian dapur dan kamar mandinya itu terjadi saat hujan turun di malam hari. Meski demikian, dia tetap bersyukur keluarganya tidak menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement