REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, akses jalan menjadi salah satu penentu keberhasilan operasional Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. "Bandara (Kertajati) itu akses jalannya harus bagus, kalau mau ditambahkan fasilitasnya, sementara penerbangannya belum begitu banyak ya tidak masalah," kata Djoko, Kamis (30/9).
Djoko mengungkapkan, proyek Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) harus segera dirampungkan. Kata dia, Jalan Tol Cisumdawu akan memangkas waktu tempuh Bandung-Bandara Kertajati menjadi hanya 60 menit.
Lanjut Djoko, kemudahan akses menuju Bandara Kertajati akan mampu meningkatkan produktivitas. "Kalau mau tambah fasilitas bengkel pesawat seperti di Bandara Soekarno Hatta tidak apa-apa, yang penting fungsinya sebagai bandara penumpang tetap berjalan. Kuncinya tetap ada di akses jalan," ujarnya.
Seperti diketahui, Bandara Kertajati tengah dipersiapkan menjadi bengkel perawatan pesawat atau fasilitas Maintenance, Repair and Overhaul (MRO). Rencananya, BIJB akan bekerja sama dengan PT Garuda Maintenance Facillity (GMF) dalam menggarap proyek tersebut. Fasilitas MRO yang bakal dibangun BIJB ini bakal menyasar perawatan pesawat milik TNI Polri dan juga BNPB.