Kamis 30 Sep 2021 17:32 WIB

Pengamat: Akses Jalan Penentu Operasional Bandara Kertajati

Kemudahan akses menuju Bandara Kertajati akan mampu meningkatkan produktivitas. 

Suasana proyek pembangunan Simpang Susun Cileunyi yang menghubungkan Jalan Tol Purbaleunyi dan Jalan Tol Cisumdawu di Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis (30/9). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Cisumdawu yang memiliki panjang 62,01 kilometer tersebut ditargetkan rampung pada awal tahun 2022 mendatang guna menunjang akses masyarakat dari Bandung menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Suasana proyek pembangunan Simpang Susun Cileunyi yang menghubungkan Jalan Tol Purbaleunyi dan Jalan Tol Cisumdawu di Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis (30/9). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Cisumdawu yang memiliki panjang 62,01 kilometer tersebut ditargetkan rampung pada awal tahun 2022 mendatang guna menunjang akses masyarakat dari Bandung menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, akses jalan menjadi salah satu penentu keberhasilan operasional Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. "Bandara (Kertajati) itu akses jalannya harus bagus, kalau mau ditambahkan fasilitasnya, sementara penerbangannya belum begitu banyak ya tidak masalah," kata Djoko, Kamis (30/9).

Djoko mengungkapkan, proyek Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) harus segera dirampungkan. Kata dia, Jalan Tol Cisumdawu akan memangkas waktu tempuh Bandung-Bandara Kertajati menjadi hanya 60 menit.

Lanjut Djoko, kemudahan akses menuju Bandara Kertajati akan mampu meningkatkan produktivitas. "Kalau mau tambah fasilitas bengkel pesawat seperti di Bandara Soekarno Hatta tidak apa-apa, yang penting fungsinya sebagai bandara penumpang tetap berjalan. Kuncinya tetap ada di akses jalan," ujarnya.

Seperti diketahui, Bandara Kertajati tengah dipersiapkan menjadi bengkel perawatan pesawat atau fasilitas Maintenance, Repair and Overhaul (MRO). Rencananya, BIJB akan bekerja sama dengan PT Garuda Maintenance Facillity (GMF) dalam menggarap proyek tersebut. Fasilitas MRO yang bakal dibangun BIJB ini bakal menyasar perawatan pesawat milik TNI Polri dan juga BNPB.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement