Jumat 01 Oct 2021 14:42 WIB

Airlangga Klaim Golkar-PDIP Dekat, Ini Analisa Pakar

Pernyataan itu guna memuluskan Sekjen Golkar Lodewijk F Paulus di parlemen.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Prof Ibnu Hamad, Guru Besar Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Indonesia
Foto: Republika TV
Prof Ibnu Hamad, Guru Besar Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Ibnu Hamad menanggapi, Ketum Golkar Airlangga Hartanto yang menyinggung kedekatan partainya dengan PDIP. Menurutnya, pernyataan itu guna memuluskan Sekjen Golkar Lodewijk F Paulus di parlemen.

Pernyataan itu disampaikan Airlangga pada Rabu (29/9) di gedung DPR RI. Hal itu disampaikannya saat menyerahkan langsung surat yang berisikan nama Lodewijk F Paulus sebagai wakil ketua DPR kepada Ketua DPR Puan Maharani. 

"Untuk kepentingan praktis, komunikasi politik Pak Airlangga ke PDIP bertujuan agar pengganti dari Azis Syamsuddin yang mengundurkan diri diterima dengan baik oleh Ketua DPR," kata Prof Ibnu kepada Republika, Jumat (1/10).

Ibnu menilai, Airlangga pandai berstrategi agar kadernya tak mengalami kendala saat berkarir di parlemen. Salah satunya menyebut kedekatan dengan partai penguasa. Bahkan, Airlangga menyebut sikap Golkar dan PDIP di parlemen selalu seirama.

 

"Maklumlah Pak Lodewijk itu akan menduduki pimpinan di DPR. Jadi, Pak Airlangga ingin wakil dari Golkar bisa diterima dengan baik yang selama ini sudah berlangsung melalui Pak Azis Syamsuddin," ujar Prof Ibnu.

Ini bukan pertama kalinya Airlangga memberi sinyal kedekatan dengan PDIP. Sepekan sebelumya, Airlangga bertemu Gubernur Jawa Tengah sekaligus pentolan PDIP Ganjar Pranowo yang namanya selalu moncer dalam tiap survei Pilpres 2024.

Oleh Karena itu, Ibnu memandang, tak menutup kemungkinan Golkar dan PDIP kembali berkoalisi di Pilpres 2024. Salah satu poin koalisi diduga agar Airlangga mampu maju di Pilpres minimal sebagai Cawapres.

"Ke depannya, boleh jadi Partai Golkar dan PDIP berkoalisi dalam hadapi Pilpres 2024. Semua tetap terbuka," ucap Prof Ibnu.

Di sisi lain, Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira enggan menanggapi wacana duet PDIP-Golkar di Pilpres 2024. Dia berdalih, bahwa partai berlambang banteng itu sedang fokus membantu pemerintahan Joko Widodo menangani pandemi.

"Di PDIP, belum bicara soal Pilpres. Kita kerja bantu Pemerintah dulu menghadapi Covid-19," kata Andreas. 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement