REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya terus melandai. Bahkan, tempat isolasi terpusat yang disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya sudah tak lagi diisi pasien Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.
Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf mengatakan, melandainya kasus Covid-19 merupakan dampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Saat ini, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit dan tempat isolasi terpusat sudah sangat berkurang.
"Sekarang BOR rumah sakit sudah relatif kosong. Tempat isolasi terpusat juga kosong," kata dia, Ahad (3/10).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya per 3 Oktober, dari jumlah 239 tempat tidur yang tersedia, hanya enam unit atau 3,77 persen yang digunakan. Sementara di tempat isolasi terpusat, dari 152 tempat tidur yang tersedia seluruhnya telah kosong.
Kendati demikian, menurut Yusuf, masih terjadi kasus kematian akibat Covid-19. Menurut dia, kasus kematian itu terjadi pada pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman).
"Ini harus kita tekan. Salah satunya dengan terus melakukan vaksinasi massal. Kalau perlu nanti door to door," ujar dia.
Saat ini, capaian vaksinasi dosis pertama di Kota Tasikmalaya telah mencapai 37,93 persen atau 212.482 orang dari total sasaran 560.243 orang. Sementara capaian vaksinasi dosis kedua baru dilakukan kepada 141.641 orang atau 25,28 persen.