Selasa 05 Oct 2021 22:11 WIB

Polisi Ungkap Penyebab Kecelakaan di Geopark Ciletuh

Sopir diduga tidak mengenal medan dan kurang konsentrasi sehingga lepas kendali.

Petugas bersama anggota keluarga memindahkan jenazah korban kecelakaan di Cikidang, Sukabumi
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Petugas bersama anggota keluarga memindahkan jenazah korban kecelakaan di Cikidang, Sukabumi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Satuan Lalu Lintas Polres Sukabumi mengungkap kasus kecelakaan maut yang menewaskan tiga wisatawan asal DKI Jakarta akibat mobil Toyota Avanza B 1905 SZR yang ditumpangi korban menabrak dinding tebing pembatas jalan di Jalan Raya Puncak Dini yang merupakan kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu.

Informasi yang dihimpun dari Polres Sukabumi, Senin, akibat kecelakaan tunggal diKampung Cilegok RT 03/08, Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sopir dan dua perempuan (penumpang) meninggal dunia.

"Dari hasil olah tempat kejadian perkara diduga sopir tidak mengenal medan dan kurang konsentrasi, sehingga saat masuk ke jalan yang kondisinya menurun dan menikung sopir tidak bisa mengendalikan kendaraannya dan lepas kendali yang akhirnya mobil menabrak dinding tebing," kata Kanit Penegak Hukum Lalu Lintas Satlantas Polres Sukabumi Iptu Nandang Herawan.

Menurut Nandang, kecelakaan tunggal yang terjadi pada Ahad (3/10) dan merenggut tiga wisatawan asal DKI Jakarta berawal para korban baru pulang menghadiri hajatan keluarga di Kecamatan Jampangkulon.

Saat hendak kembali ke daerah asalnya, para korban memilih jalan dan meminta sopir untuk melintasi kawasan objek wisata Geopark Ciletuh Palabuhanratu untuk melihat keindahan panorama alam berkelas internasional tersebut.

Namun saat berada di jalan penghubung Geopark-Loji, Kecamatan Simpenan tepatnya di Jalan Raya Puncak Dini, Kecamatan Ciemas kendaraan yang ditumpangi tujuh orang termasuk sopir melaju seperti biasa.

Saat memasuki jalan menurun dan menikung ke kanan, sopir yang diketahui bernama Johan Wahyudi diduga tidak mengenal medan dan kehilangan konsentrasi.

Akibatnya kendaraan roda empat tersebut oleng dan semakin tidak terkendali yang akhirnya menabrak dinding tebing batu di sebelah kiri sehingga bagian depan mobil berwarna silver ini hancur dan juga menewaskan sopir dan dua penumpangnya.

"Dampak kecelakaan tunggal ini dua korban meninggal di lokasi dan satu korban menghembuskan nafas terakhirnya saat perjalanan menuju rumah sakit, sementara empat korban lainnya mengalami luka ringan," katanya.

Nandang mengatakan Jalan Raya Puncak Dini merupakan salah satu jalur rawan kecelakaan lalu lintas karena kondisi jalan yang banyak tikungan tajam serta menurun jika dari arah geopark ataupun menanjak dari Palabuhanratu.

Maka dari itu, sopir khususnya yang mengemudikan kendaraan roda empat maupun lebih harus benar-benar konsentrasi dan mengenal medan serta harus memperhatikan rambu-rambu yang banyak terpasang di sepanjang jalur menuju Geopark Ciletuh.

Ia pun mengimbau kepada wisatawan khususnya pengemudi yang belum mengenal jalur tersebut agar tidak memaksakan. Selain itu, harus benar-benar konsentrasi serta memperhatikan rambu dan kendaraan dari lawan arah apalagi saat melaju di jalan yang menikung.

Sementara untuk kasus kecelakaan tunggal ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan korban selamat. Jenazah para korban pun sudah dikembalikan ke pihak keluarga untuk segera dimakamkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement