REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Dinas Pendidikan Cianjur, Jawa Barat, mencatat sepanjang 2021, ratusan sekolah mendapat bantuan alokasi dana untuk rehabilitasi hingga pembangunan mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama. Nilai bantuan rehabilitasi bervariatif mulai dari Rp60 juta hingga Rp1 miliar.
"Bantuan tersebut berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) untuk 118 sekolah SD dan SMP, nilainya mulai dari Rp60 juta sampai Rp1 miliar, untuk renovasi dan pembangunan kelas baru," kata Kadisdikbud Cianjur Himam Haris di Cianjur Selasa (5/10).
Ia menjelaskan, 72 SD dan 21 SMP pembangunannya bersumber dari DAK, sedangkan 12 SD dan 13 SMP lainnya direhabilitasi menggunakan DAU. Nilai yang didapat masing-masing sekolah sesuai dengan jumlah ruangan yang direhab.
Sedangkan dana tersebut, dipakai untuk membangun toilet, UKS, ruang guru, perpustakaan dan ruang kelas serta renovasi ringan. Hanya dua sekolah yang bermasalah hingga bagian atap ambruk saat proses rehabilitasi.
"Dari ratusan sekolah yang mendapat bantuan, hanya dua sekolah yang bermasalah SMPN 1 Agrabinta dan SMPN 1 Pagelaran, diduga akibat kesalahan teknis dan kelalaian pengawas," katanya.
Untuk mengantisipasi hal yang sama terulang kembali, Disdik Cianjur mengusulkan ke bagian barang dan jasa Setda Cianjur, untuk memperketat syarat rekanan yang akan mengerjakan pembangunan ataupun rehabilitasi sekolah. "Terlepas proyeknya merupakan penunjukan langsung atau lelang akan dilengkapi dengan persyaratan berupa tenaga ahli yang bersertifikat, terutama untuk yang pembangunannya menggunakan baja ringan," katanya.
Disdik Cianjur tidak ingin kejadian serupa terulang karena tahun depan dari total 1.209 SD di Cianjur, sekitar 70 persen mengajukan rehab bangunan dan untuk SMP ada sekitar 80 sekolah yang mengajukan rehabilitasi.