Rabu 06 Oct 2021 20:30 WIB

Ade Yasin Akui Kesulitan Jangkau Warga di Pelosok

Ade minta tambahan dana operasional agar vaksinator bisa jangkau daerah pelosok.

Ketua DPR Puan Maharani (kanan) bersama Kepala BIN Budi Gunawan (kedua kanan) meninjau kegiatan vaksinasi door to door di Setu Sela, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/9). Badan Intelijen Negara mengadakan kegiatan vaksinasi door to door untuk mempermudah masyarakat mendapatkan vaksin Covid-19 guna percepatan penanganan Covid-19. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua DPR Puan Maharani (kanan) bersama Kepala BIN Budi Gunawan (kedua kanan) meninjau kegiatan vaksinasi door to door di Setu Sela, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/9). Badan Intelijen Negara mengadakan kegiatan vaksinasi door to door untuk mempermudah masyarakat mendapatkan vaksin Covid-19 guna percepatan penanganan Covid-19. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Bupati Bogor Jawa Barat Ade Yasin mengaku kesulitan menjangkau masyarakat di wilayah pelosok dalam melakukan vaksinasi Covid-19, apalagi dengan target terbanyak di tingkat daerah, yakni 4,2 juta jiwa atau 8,5 juta dosis vaksin.

"Daerah kita kan daerah pegunungan dan dusun-dusun juga, jadi sulit, sehingga saya dapat laporan dari kepala desa tentang jangkauan masyarakat ke desa. Jadi ada yang dua sampai tiga kilometer kalau jalan kaki mereka tidak sanggup," kata Bupati Bogor, Ade Yasin.

Ia meminta bantuan kepada Luhut agar dicarikan solusi serta tambahan dana operasional penanganan Covid-19 untuk tenaga vaksinator, dalam menjangkau lokasi-lokasi pelosok di Kabupaten Bogor.

Dirinya menyebutkan bahwa wilayah pelosok paling minim angka vaksinasinya yaitu Kecamatan Sukajaya, realisasinya hanya 8.638 vaksinasi dari target 38.480 pada periode 10 September-5 Oktober.

Kecamatan Sukajaya merupakan wilayah terluar Kabupaten Bogor yang berbatasan dengan dua daerah lain, yakni Kabupaten Lebak, Banten dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Di kecamatan tersebut masih banyak beberapa wilayah yang tidak bisa diakses oleh kendaraan.

Ade Yasin mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan minat masyarakat melakukan vaksinasi, salah satunya menggandeng kalangan habib dan ulama agar menjadi influencer keterlibatan vaksinasi.

Kemudian, Pemerintah Kabupaten Bogor juga telah mendapatkan tambahan vaksinator sekitar 600 orang setelah menggandeng berbagai organisasi tenaga kesehatan. Sebelumnya hanya ada sekitar 1.076 vaksinator.

"Kemarin ada juga tambahan dari TNI Angkatan Darat sekitar 100 orang tenaga kesehatan (vaksinator) yang dibagi empat tim," ujarnya.

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu tetap optimistis dalam melakukan vaksinasi terhadap 70 persen jumlah penduduknya atau 4,2 juta jiwa, setara dengan kewajiban menyuntikkan 8,5 juta dosis vaksin.

"Insya Allah Desember selesai, karena penduduk kita banyak. Anak-anak muda juga harus jadi influencer untuk vaksinasi dan kita akan siapkan vaksinnya sesuai kebutuhan," kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor itu.

Menurutnya, kini progres vaksinasi di Kabupaten Bogor sebanyak 29,5 persen atau 2,49 juta dosis vaksinasi. Secara persentase terlihat minim, pasalnya penduduk Kabupaten Bogor terbanyak di tingkat daerah, yakni 5,4 juta jiwa pada 2021.

Namun, angka vaksinasi Kabupaten Bogor di atas kota-kota lain, seperti Kota Bogor yang sudah mencapai 82 persen, angka vaksinasinya hanya sekitar 1,4 juta dosis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement