Kamis 07 Oct 2021 11:15 WIB

Pemkot Depok Larang Penjual Makanan di Area Sekolah

Dalam Peraturan Wali Kota Depok, anak hanya dibekali minum dan tidak boleh makan.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah siswa berbaris saat memasuki ruang kelas untuk mengikuti Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di SMPN 1 Depok, Depok, Jawa Barat, Senin (4/10/2021). Pemerintah Kota Depok kembali memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas kepada seluruh sekolah dimulai hari ini dengan menerapkan protokol kesehatan dan pembelajaran hanya dilakukan seminggu dua kali selama 2 jam.
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Sejumlah siswa berbaris saat memasuki ruang kelas untuk mengikuti Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di SMPN 1 Depok, Depok, Jawa Barat, Senin (4/10/2021). Pemerintah Kota Depok kembali memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas kepada seluruh sekolah dimulai hari ini dengan menerapkan protokol kesehatan dan pembelajaran hanya dilakukan seminggu dua kali selama 2 jam.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok melarang penjual makanan di area sekolah dan sekitarnya selama pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Namun, para siswa diperbolehkan membawa bekal minuman tapi dilarang membawa makanan.

"Selama PTMT berlangsung para penjual makanan di larang menjual makanan di area sekolah dan sekitarnya," ujar Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana.

Ia menegaskan, sehubungan dengan ketentuan PTMT di Kota Depok yang tak mengizinkan adanya aktivitas makan di sekolah. "Dalam Peraturan Wali Kota sudah diatur, anak hanya dibekali minum dan tidak boleh makan, karena ketika makan pasti buka masker. Jadi kantin sekolah harus tutup, pedagang di sekitar sekolah juga tidak boleh berjualan," terang Dadang.

Menurut Dadang, selama PTMT para pelajar hanya bersekolah dua kali sepekan dan tidak ada jam istirahat. "PTMT yang diselenggarakan saat ini merupakan masa transisi. Untuk sementara pada masa transisi ini tidak diperkenankan berjualan di sekitar sekolah," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement