Kamis 07 Oct 2021 11:35 WIB

Perbaikan Jembatan Betman Ciamis Butuh Rp 750 Miliar

Jembatan Betman juga akan berdekatan dengan rencana pintu Tol Cigatas.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah pengendara roda dua melintasi bagian bawah Jembatan Cirahong, yang menghubungkan Kabupaten Tasikmalaya dengan Kabupaten Ciamis, Senin (30/8)
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Sejumlah pengendara roda dua melintasi bagian bawah Jembatan Cirahong, yang menghubungkan Kabupaten Tasikmalaya dengan Kabupaten Ciamis, Senin (30/8)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menilai, Jembatan Betman (Benteng-Manonjaya) di Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, harus dilakukan. Karena, Jembatan Betman kondisinya mengkhawatirkan akibat ketahanan jembatan Cirahong yang semakin tua dan ringkih.

Uu menjelaskan, pembangunan jembatan Betman sebelumnya pernah dibahas pada 2015 di saat dirinya masih Bupati Tasikmalaya, bersama Bupati Ciamis kala itu Iing Syam Arifin.

Ternyata, menurut Uu, sekarang pada 2021 kekhawatiran itu jadi kenyataan. Per 1 September jembatan Cirahong tak diperkenankan dilewati kendaraan roda empat.

Hal tersebut, berdasarkan keputusan bersama pada rapat antara Ditjen KA,  BTP Jabar, PT KAI Daop 2 Bandung, Dishub Provinsi Jawa Barat, Dishub Kabupaten Tasikmalaya, Dishub Kabupaten Ciamis, Dinas PUPR Kab Tasikmalaya dan Dinas PUPR Kab Ciamis. 

"Ternyata kekhawatiran kita dahulu benar, bahwa Cirahong sekarang sudah dilarang kendaraan roda empat dengan alasan kekuatan dan jangka panjang. Maka yang dulu saya rintis dengan pak Iing kami buka kembali," ujar Uu dalam siaran persnya, Rabu malam (7/10).

Saat ini, menurut Uu Ruzhanul, Pemprov Jawa Barat melalui Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (BMTR) sudah punya rancangan detail engineering design (DED). Anggaran yang dibutuhkan, sekitar Rp 750 miliar.

"Ternyata alhamdulillah di pihak provinsi sudah ada segalanya, baik DED dan hal lain, kalau dulu sempat dihitung sekitar Rp450 miliar pada tahun 2015, barusan ditinjau kembali dengan Dinas BMTR Provinsi, diestimasikan sekitar Rp 750 miliar," paparnya.

Uu mengatakan, anggaran sebesar itu tidak mungkin di danai oleh Pemprov Jabar apalagi kabupaten/kota. "Provinsi juga kan angkat tangan (anggarannya besar,red). Tapi kami tidak tinggal diam, karena ini kebutuhan publik, DED dan lainnya kami akan meminta bantuan kepada Pemerintah Pusat, lewat dinas BMTR dan konsultasi kepala Bappenas," katanya.

Menurut Uu, jembatan Betman selain berfungsi sebagai sarana konektivitas wilayah Tasik-Ciamis, juga akan punya pemandangan indah dengan latar belakang bendungan Leuwikeris. Jembatan Betman bisa menjadi jembatan ikonik lainnya di Jabar selain Jalan Layang Pasopati di Kota Bandung.

"Bentangan yang 520 meter dan lebar 12 meter ini didesain bagus melihat Bendungan Leuwikeris. Ini akan jadi ikon kedua setelah Pasopati di Bandung. Lalu diharap dapat menggerakkan ekonomi dari daerah itu sendiri, tidak menutup kemungkinan jadi rest area," katanya.

Selain itu, kata dia, Jembatan Betman juga akan berdekatan dengan rencana pintu Tol Cigatas, pintu tol daerah Benteng, Kabupaten Ciamis. Adapun pembangunan Jembatan Betman dipastikan harus multiyears karena kontruksi yang tidak sederhana. Belum lagi butuh waktu untuk pembebasan lahan. "Pasti panjang," kata Uu.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement