Kamis 07 Oct 2021 14:59 WIB

Sopir Angkutan Umum Cianjur Protes Keberadaan Travel Gelap

Dishub Cianjur sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk menindak travel gelap.

Travel gelap (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Travel gelap (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Seratusan sopir angkutan umum jurusan selatan Cianjur, Jawa Barat, mendesak Dinas Perhubungan dan Polres Cianjur untuk menindak tegas travel gelap yang mengambil penumpang secara ilegal. Sehingga sopir angkutan resmi merasa dirugikan.

Koordinator aksi mogok masal sopir, Dedi Suherlan mengatakan akibat maraknya travel gelap sejak satu tahun terakhir, terutama saat libur hari raya hingga hari biasa, penghasilan sopir angkutan resmi terus berkurang.

"Kami minta ketegasan dari pemerintah serta aparat penegak hukum terkait maraknya travel ilegal agar segera ditindak karena kami yang mengantongi izin resmi dari pemerintah," katanya.

Dia menambahkan, travel gelap dengan harga yang lebih mahal dapat dengan mudah mencari penumpang karena tidak perlu mengurus izin trayek dan masuk ke dalam terminal karena rata-rata menggunakan mobil pribadi. Karena itu sopir angkutan meminta ketegasan dari pemkab dan kepolisian.

Kepala Bidang Angkutan Dishub Cianjur, Hendra Wira Wiharja, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menindaklanjuti tuntutan dari ratusan sopir angkutan jurusan selatan. Bahkan pihaknya langsung melakukan audiensi dengan perwakilan sopir untuk menuntaskan permasalahan tersebut.

"Kita sudah mengadakan audiensi dengan para sopir yang didampingi kepolisian. Kita sudah berkoordinasi dengan polisi untuk menindaklanjuti kasus ini," kata Hendra.

Sebelumnya ratusan sopir angkutan jurusan selatan Cianjur, sempat menggelar aksi unjuk rasa di dalam terminal dengan cara memasang berbagai pamflet dengan bermacam tulisan mendesak travel gelap dihilangkan di lingkungan terminal, agar sopir angkutan kembali mendapat penumpang dan penghasilan yang jelas.

Akibat aksi tersebut, puluhan calon penumpang dengan tujuan selatan Cianjur, terlantar. Bahkan mereka tidak dapat melanjutkan perjalanan karena tidak ada angkutan yang beroperasi termasuk travel gelap yang biasanya banyak mangkal di depan terminal.

Baru menjelang sore, ratusan penumpang akhirnya kembali dilayani angkutan umum berbagai jurusan ke selatan Cianjur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement