REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berusaha meningkatkan minat warganya untuk bertani. Selain melalui program petani milenial, kampanye inipun dilakukan melalui sinematografi yang pembuatannya bekerja sama dengan rumah produksi lokal.
Menurut Produser Eksekutif Aria Production, Pamriadi, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat dalam pembuatan film televisi bertemakan pertanian. Sinematografi yang digarapnya ini bertujuan untuk kembali menarik minat warga agar mau menjadi petani.
"Kami sekarang sedang membuat ftv berjudul Kabayan Petani Milenial. Ini kerjasama dengan Diskominfo Jabar untuk menarik minat warga agar mau menjadi petani," ujar Pamriadi kepada wartawan di Bandung, Jumat (8/10).
Pamriadi mengatakan, film yang disutradarai Rolly Januar ini akan mengangkat cerita tentang keberhasilan Kabayan menjadi petani. "Ini juga bertujuan menyukseskan program Petani Milenial yang sudah diluncurkan Kang Emil. Semoga ini bisa menginspirasi masyarakat agar mau menjadi petani," katanya.
Selain itu, kata dia, melalui film inipun diharapkan masyarakat tidak ragu menjadi petani meski memiliki pendidikan tinggi. "Dalam film ini Kabayan seorang sarjana, tapi dia tidak malu untuk menjadi petani," katanya.
FTV inipun, kata Pamriadi, diharapkan mampu mengangkat lokasi pariwisata khususnya di Kabupaten Bandung Barat yang menjadi lokasi syuting. "Di kawasan Cisarua, ada satu lahan pertanian, yang juga bagus untuk menjadi lokasi wisata alam. Di sana juga sentra kuliner," katanya.
Sementara menurut Sutradara FTV, Rolly Januar, ftv ini akan segera diproduksi. Menurut rencana, ftv karyanya ini akan ditayangkan di televisi nasional.
"Film ini mengusung genre drama komedi dengan melibatkan beberapa aktor ternama. Ada Kang Dicky Chandra yang akan berperan sebagai abah," katanya.
Menurutnya, film ini akan dibintangi pemain muda seperti Farihin sebagai Kabayan dan Adinda Indah Permatasari sebagai Nyi Iteung. "Semoga ini bisa menginspirasi generasi muda kita agar mau kembali ke kampungnya masing-masing meski sudah mengenyam pendidikan tinggi di kota," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika