REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON -- Tausyiah kebangsaan dalam rangka hari ulang tahun (HUT) ke-76 TNI di Kota Cirebon, menghadirkan Maulana Al Habib Muhammad Luthfi bin Ali Hasyim bin Yahya. Protokol kesehatan (prokes) tetap dijalankan dengan ketat.
Selain tausyiah tersebut, HUT ke-76 TNI juga akan diisi sejumlah kegiatan lainnya. Dimulai dari Gebyar UMKM mulai 4 hingga 10 Oktober 2021 di Alun-alun Kejaksan Kota Cirebon.
Dilanjutkan dengan kirab merah putih dari Balai Kota Cirebon menuju Astana Gunung Jati pada Sabtu (9/10), Kirab Merah Putih dari Astana Gunung Jati ke Balai Kota Cirebon pada Ahad (10/10) yang dilanjutkan dengan tausiah kebangsaan di halaman apel Balai Kota Cirebon.
Tausyiah kebangsaan yang akan dihadiri oleh Maulana Al Habib Muhammad Luthfi bin Ali Hasyim bin Yahya itu dimulai pukul 19.30 WIB.
Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis, menjelaskan ide itu muncul dari Habib Luthfi dengan tujuan untuk memupuk rasa kebangsaan.
‘’Kita pupuk kembali rasa kebangsaan dan rasa cinta tanah air,’’ tutur Azis, saat melakukan konferensi pers di lantai 3 Gedung Sekretariat Daerah (Setda) Kota Cirebon, Jumat (8/10).
Azis mengaku bangga Kota Cirebon dipilih menjadi lokasi kegiatan dalam rangka HUT ke-76 TNI ini. Untuk itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon memohon dukungan kepada semua pihak demi lancarnya kegiatan tersebut.
‘’Protokol kesehatan tetap diutamakan,’’ tegas Azis.
Untuk itu, para tamu yang bisa masuk ke halaman apel Balai Kota Cirebon untuk mendengarkan tausiah kebangsaan dari Habib Luthfi hanya undangan. Jumlahnya juga terbatas yaitu hanya 375.
Namun, masyarakat tidak perlu khawatir. Mereka tetap bisa melihat dan mendengarkan tausiah Habib Luthfi secara langsung melalui jaringan televisi lokal dan live streaming.
Saat ini, lanjut Azis, Kota Cirebon sudah melaksanakan PPKM level 2. Di Jabar, hanya tiga daerah yang masuk level dua, salah satunya Kota Cirebon. Sejumlah kegiatan sosial sudah dapat dilaksanakan jika suatu daerah masuk level 2.
‘’Namun tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat,’’ tukas Azis.
Sementara itu, Kapolres Cirebon Kota, AKBP M Fahri Anggia Natua Siregar, menjelaskan, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi kepada organisasi Islam, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan lainnya untuk tidak bertemu langsung dengan Habib Luthfi atau mendatangi lokasi tausiah kebangsaan di Balai Kota Cirebon.
Di setiap pesantren, nantinya akan dipasang layar lebar agar tausyiah kebangsaan dari Habib Luthfi dapat dilihat secara langsung.
‘’Dibantu TNI, Dinas Perhubungan dan Satpol PP, kami menyiapkan manajemen rekayasa lalu lintas terbatas untuk lancarnya acara ini,’’ tutur Fahri.
Sedangkan Komandan Kodim (Dandim) 0614 Kota Cirebon, Letkol (Inf) Andi Hasbullah, mengaku bangga dan merasa terhormat dengan kegiatan tersebut.
‘’Biasanya kami sendiri yang merayakan, tapi kini dirayakan oleh seluruh masyarakat,’’ kata Andi.
Andi menjelaskan, seluruh prosedur telah mereka lakukan sehingga pelaksanaan kegiatan selama akhir pekan nanti tetap mematuhi protokol kesehatan. Menurutny, kegiatan itu murni untuk memupuk rasa kebangsaan dan cinta tanah air. ‘’Kami minta juga jangan sampai kegiatan ini dipolitisir,’’ cetus Andi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi, menjelaskan, dalam kirab merah putih dari Balai Kota Cirebon menuju Astana Gunung Jati akan dibawa bendera merah putih. Selanjutnya bendera merah putih disemayamkan dan dibacakan Al Quran hingga khatam di makam Kanjeng Sunan Gunung Jati.
‘’Setelah itu bendera merah putih akan menjadi bendera pusaka yang akan dikibarkan pada momen peringatan hari besar,’’ tandas Agus.