Kamis 14 Oct 2021 15:39 WIB

Akibat Kulminasi, Suhu Tinggi Landa Ciayumajakuning

Fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Akibat Kulminasi, Suhu Tinggi Landa Ciayumajakuning. Panas terik sinar matahari.
Akibat Kulminasi, Suhu Tinggi Landa Ciayumajakuning. Panas terik sinar matahari.

REPUBLIKA.CO.ID,MAJALENGKA -- Suhu udara tinggi melanda Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) lebih dari sepekan terakhir. Meski demikian, sejumlah daerah di Ciayumajakuning sudah memasuki musim penghujan.

Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, menjelaskan, suhu udara tinggi saat ini disebabkan kulminasi. Yakni, fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.

‘’Setiap tahunnya, titik tertinggi suhu maksimum terjadi di waktu hari-hari kulminasi,’’ ujar Faiz kepada Republika, Kamis (14/10).

Faiz menerangkan, saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai kulminasi utama. Saat itu, matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat sehingga bayangan benda tegak akan terlihat menghilang, yang dikenal dengan hari tanpa bayangan.

Kulminasi utama atau hari tanpa bayangan di Kabupaten Indramayu terjadi pada 9 Oktober 2021, di Kota/Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Majalengka pada 10 Oktober 2021 dan di Kabupaten Kuningan pada 11 Oktober 2021.

‘’Untuk saat ini, posisi matahari masih di dekat sekitar atas pulau Jawa,’’ kata Faiz.

Faiz menyebutkan, dari data BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, di titik Jatiwangi terpantau dua hari terakhir suhu maksimumnya  mencapai 37 C. Meski suhu udara saat ini terasa panas menyengat, namun tidak merubah prakiraan musim hujan di wilayah tersebut.

‘’Prakiraan musim hujan masih tetap seperti yang sudah pernah kami sampaikan,’’ kata Faiz.

Sebelumnya, BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, merilis awal musim hujan di sebagian besar wilayah Ciayumajakuning tahun ini diprakirakan maju satu sampai tiga dasarian dibanding kondisi rata-ratanya (1 dasarian : 10 hari).

Untuk Kota/Kabupaten Cirebon, awal musim hujan tahun ini diprakirakan akan dimulai pada Oktober dasarian III (21 - 30 Oktober).

Untuk  Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan, prakiraan awal musim hujan akan dimulai pada Oktober dasarian I. Sementara untuk Kabupaten Indramayu, prakiraan awal musim hujannya akan dimulai pada Oktober dasarian III.

Sementara itu, tingginya cauaca panas yang menyengat dimanfaatkan para petani yang baru panen di Kabupaten Cirebon untuk menjemur gabahnya. Pasalnya, mereka memilih menyimpan sebagian hasil panennya sehingga gabah harus dijemur terlebih dahulu.

‘’Alhamdulillah, cuacanya panas terus. Bisa jemur gabah sampai kering,’’ tandas seorang petani di Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, Suganda. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement