REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tidak mempermasalahkan peresmian Monumen Perjuangan Pandemi Covid-19 diundur. Karena, menurut Ridwan Kamil, peresmian dengan menyesuaikan jadwal Presiden Joko Widodo masih sepadan. Karena, pesan di balik monumen ini sangat penting untuk level nasional.
“Ya gapapa (peresmian diundur), intinya kalau bisa level presiden yang meresmikan, jauh lebih baik,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Rabu (10/11) malam.
“Karena pesannya ke nasional gitu. Bahwa ini tentang menghargai jasa pahlawan di masa pandemi Covid-19. Masih ada rentang tujuh hari lah (menunggu jadwal Presiden Joko Widodo),” paparnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat semula mengundang Presiden Joko Widodo untuk meresmikan monumen bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan. proyek ini sebelumnya bernama Monumen Gasibu, namun diajukan kepada pemerintah pusat menjadi Monumen Perjuangan Pahlawan Covid-19 untuk menghormati tenaga kesehatan, relawan dan ASN yang gugur di masa pandemi COVID-19.
Pada monumen tersebut terpahat 291 nama-nama para tenaga kesehatan, relawan maupun ASN yang terlibat dalam penanganan Covid-19. Monumen Perjuangan Pandemi Covid-19 Jabar merupakan bagian dari kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jabar.
Sementara menurut Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Biro Adpim), Setda Jabar Wahyu Mijaya, peresmian monumen akan disesuaikan kembali dengan jadwal Presiden Joko Widodo.
"Awalnya tanggal 10 November tapi ternyata pak presiden ada beberapa agenda. Kita masih menunggu penyesuaian jadwal. Kita berharap minggu depan sudah ada konfirmasi dari istana," katanya.