REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengungkapkan alasan ingin menaikkan bonus atlet menjadi Rp 100 juta pada Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat 2022. Tujuannya agar mereka lebih maksimal berjuang meraih juara untuk mengharumkan nama daerah.
"Sengaja saya sampaikan di depan semua dan disaksikan Ketua DPRD. Kami bangga kepada semua, Insya Allah kebanggaan ini tidak cepat berakhir, kita menyongsong dan menuju masa keemasan menuju Porda dengan target tiga besar," kata Bima di Kota Bogor dalam rilis yang diterima pada Ahad (14/11).
Bima bersama Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Herry Karnadi, Ketua KONI Kota Bogor Benninu Argoebie dan Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto menyambut puluhan atlet dan pelatih Kota Bogor yang telah berjuang di PON XX Papua 2021 di Plaza Balai Kota Bogor, Sabtu (13/11).
Setelah mendapat kalungan rangkaian bunga, para atlet dan pelatih diajak makan siang sembari diberikan secara simbolis bonus di Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor. Bima pun menjanjikan, kenaikan bonus untuk atlet peraih medali emas di ajang PON Nasional XX di Papua dari Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta di Porda Jawa Barat.
Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan. Bima ingin mengapresiasi sekaligus agar atlet tetap bersama-sama lebih berjuang dari Kota Bogor untuk Kota Bogor. "Ini buah perencanaan strategis dan kerja keras dari semua atlet dan pelatih. Ketua KONI, atlet, pelatih semua layak dapat bintang dan layak dapat bonus lebih," ujar Wakil Ketua Umum PAN tersebut.
Kepala Dispora Herry Karnadi mengatakan, janji kenaikan bonus Wali Kota Bogor itu wajar. Pasalnya, total perolehan medali Kota Bogor di PON Papua sebanyak 23 emas, 14 perak, dan 15 perunggu. Torehan itu merupakan capaian terbaik Kota Bogor sepanjang PON.
Fakta menariknya dari 23 emas yang didapat, paling banyak disumbang dari cabang olahraga (cabor) menembak dan dayung yang latihannya tidak di Kota Bogor. Bukan hanya itu, sambung dia, sumbangan emas juga cukup banyak dari cabor bela diri. "Mulai dari judo, wushu, tinju, kempo, taekwondo. Bisa dibilang Kota Bogor sebagai kotanya bela diri," ujar Herry.
Ketua KONI Benninu Argoebie mengatakan, seluruh medali emas, perak, dan perunggu ini diraih dari hasil kerja keras, keringat, air mata, dan ada yang sampai berdarah-darah. Warga Kota Bogor sangat mengapresiasi atlet dan pelatih yang berjaya di PON, yang mana PON XX menjadi PON yang paling berat yang pernah diikuti.
"Segala-galanya berat, tapi alhamdulillah Kota Bogor bisa berjaya di Papua. Terima kasih kepada atlet dan pelatih yang berjuang maksimal tanpa henti dan lelah, banyak ceritanya yang pasti ini modal kita meraih 90 medali emas di Porda dan menjadi tuan rumah di 2024," katanya.