Senin 15 Nov 2021 10:56 WIB

DAC Luncurkan Blockchain 5.0 Relictum.io Pertama Indonesia

Blockchain 5.0 Relictum.io adalah "jalan tol bebas hambatan" bagi miliaran data.

Blockchain
Foto: Tech Explore
Blockchain

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Digital Asset Academy (DAC) meresmikan peluncuran Blockchain 5.0 Relictum.io yang pertama di Indonesia, Sabtu (13/11). Peluncuran dilaksanakan di Hotel Yello Bandung dengan dihadiri lebih dari 100 investor aset digital dan siaran langsung disaksikan daring oleh keluarga besar Yayasan Cerdas Digital Adil Sejahtera yang memiliki lebih dari 85 ribu siswa di seluruh Indonesia. 

Peluncuran Blockchain 5.0 ditandai dengan pemotongan nasi tumpeng oleh pakar ekonomi digital sekaligus pendiri DAC, Sulistya Putra, dan penyerahan tumpeng kepada Direktur Regional Indonesia Barat, Lola Haryanti, Kepala Cabang DAC Ciamis, Benny Suharsono, dan Kepala Cabang DAC Kota Bandung, Jason Gultom . 

Blockchain adalah teknologi yang makin tren di dunia. Blockchain generasi pertama digunakan untuk memproduksi Bitcoin yang nilai tetingginya mencapai Rp 970 juta per BTC. Blockchain generasi kedua memiliki "smart contract" dan dibuat oleh Ethereum. Kecepatan Blockchain ditingkatkan terus oleh EOS sebagai pionir generasi ketiga serta Selee, yaitu Blockchain generasi ke4. 

Blockchain generasi lama memiliki beberapa masalah, yaitu kebutuhan energi sangat besar, kecepatan yang rendah, skalabilitas terbatas, biaya transaksi sangat tinggi, dan rawan serangan hacker. 

Blockchain 5.0 Relictum.io dinilai merupakan solusi yang tepat karena hemat energi, ukuran block 1/8000 lebih kecil dari block Bitcoin, kecepatan tertinggi 100 ribu-1.000.000 transaksi per detik, skalabilitas luas (semakin banyak pengguna kecepatan tetap tinggi), biaya transaksi sangat rendah hingga nol, dan sangat aman dengan verifikasi 1 blok untuk tiap 1 transaksi. Teknologi intinya disebut Hypernet dengan konsensus orisinil Proof of Tsar. 

Sulistya mengatakan Blockchain 5.0 Relictum.io adalah "jalan tol bebas hambatan" bagi miliaran data, informasi, aplikasi, dan aset digital bernilai tinggi. Ia mengibaratkan pengembangan teknologi Blockchain 5.0 seperti proyek pembangunan jalan tol yang akan dilalui jutaan mobil dan semuanya membayar jasa tol. Tentu keuntungan pemilik saham jalan tol itu sangat besar.

"Peluncuran Blockchain 5.0 Relictum.io akan meningkatkan proses bisnis di Indonesia dan dunia yang lebih cepat, efisien, aman, transparan, dan terpercaya. Dan ini akan meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak di era digital," kata Sulistya dalam siaran pers, Senin (15/11).

Pengembangan teknologi Blockchain 5.0 didukung 10 miliar Genesis Token (GTN) dan 50 peren atau sebanyak 5 miliar GTN dapat dimiliki oleh para investor aset digital melalui "private sale". Saat ini telah terjual 1,3 miliar GTN. Para pemilik GTN mendapat keuntungan ganda, yaitu dari kenaikan nilai aset digital cryptocurrency GTN dan royalti bagi hasil dua kali sebulan. 

Untuk mewujudkan visi meningkatkan kesejahteraan rakyat di era digital dan misi  mencerdaskan kehidupan bangsa di bidang ekonomi digital, DAC memiliki Kampus Regional Barat di Bandung, Kampus Regional Tengah di Surabaya, dan Kampus Regional Timur di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Layanan publik untuk informasi gratis aset digital dapat diakses di Facebook.com/Digitalasset.

"Digital Asset Academy berterima kasih pada para Early Adaptor, yaitu para pengguna awal Blockchain 5.0 dan pemilik GTN di Indonesia atas dukungan yang diberikan pada peluncuran Blockchain 5.0 Relictum.io," kata Sulistya mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement