Rabu 17 Nov 2021 13:11 WIB

Diantar Ambulans Demokrat, Jenazah Max Sopacua Dishalatkan

Max Sopacua dimakamkan di Gang Sadar, Ciomas, Kabupaten Bogor.

Rep: Antara/Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat versi kubu Moeldoko, Max Sopacua (kanan) menyampaikan keterangan pers di kawasan Wisma Atlet Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021).
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat versi kubu Moeldoko, Max Sopacua (kanan) menyampaikan keterangan pers di kawasan Wisma Atlet Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jenazah mantan penyiar TVRI dan mantan anggota Fraksi Partai Demokrat DPR Max Sopacua alias Zulkifli bin Adam tiba di Gang Kepatihan RT 02, RW 01, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat pada Rabu (17/11) sekitar pukul 10.00 WIB. jenazah langsung dishalatkan warga sekitar.

Datang diantar dengan ambulans yang berlogo Partai Demokrat, jenazah Max langsung disemayamkan di ruang tengah rumahnya menghadap kiblat. Pelayat pun berdatangan dari kalangan politisi di Kota Bogor hingga jajaran pemerintah setempat.

Baca Juga

Di antaranya, eks Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman dan Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor Zaenal Muttaqin. Selanjutnya, anak almarhum Ferro Sopacua pun juga tiba di rumah duka pada pukul 10.30 WIB.

Hingga pukul 11.30 WIB, shalawat pun terus mengiringi jenazah Max sambil pelayat silih berganti berdatangan. Rencananya jenazah Max akan dimakamkan di Gang Sadar, Ciomas, Kabupaten Bogor. Kepada wartawan Ferro mengatakan dalam suasana duka, pihak keluarga mengucapkan terima kasih atas perhatian semua pihak atas kepulangan ayahanda tercinta.

Ferro menyampaikan, pihak keluarga meminta maaf bila ada yang kurang berkenan dengan perjalanan ayahnya selama hidupnya. Bahkan Max, kata Ferro, telah mengatakan di hari-hari terakhirnya bahwa dia telah memaafkan semua teman dan keluarganya. "Kami mohon maaf dan terima kasih, dia telah memaafkan segalanya dalam hidupnya," kata Ferro.

Sebelum meninggal, Max bergabung dengan kubu Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko untuk melawan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Padahal, Max dulunya bergabung dengan Demokrat dan terpilih ke Senayan di bawah pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement