Jumat 19 Nov 2021 21:17 WIB

BPBD Garut Koordinasi Penanggulangan Jalan Tergerus Longsor

Longsor memutuskan jalan dari arah Puncak Darajat menuju Kawah Darajat.

Kondisi jalan penghubung antara Puncak Darajat dengan Kawah Darajat akibat bencana longsor yang terjadi di Blok Cikupakan, Desa Karyamekar, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jumat (19/11).
Foto: Dok. Kecamatan Pasirwangi.
Kondisi jalan penghubung antara Puncak Darajat dengan Kawah Darajat akibat bencana longsor yang terjadi di Blok Cikupakan, Desa Karyamekar, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jumat (19/11).

REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Satria Budi mengatakan jajarannya langsung melakukan koordinasi dengan unsur Forum Pimpinan Kecamatan Pasirwangi, dan perusahaan industri panas bumi untuk menanggulangi bencana longsor menuju wisata Kawah DarajatGarut.

"Kita koordinasi, BPBD menurunkan tim asesmen," katanya, di Garut, Jumat (19/11).

Jalan menuju kawasan wisata Kawah Darajat di Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat tergerus longsor setelah hujan deras mengguyur wilayah itu, Jumat, akibatnya tidak bisa dilintasi kendaraan bermotor. "Longsor memutuskan jalan dari arah Puncak Darajat menuju Kawah Darajat, ini posisinya di Blok Cikupakan, ini merupakan perbatasan antara Desa Karyamekar dan Desa Sarimukti," kata Camat Pasirwangi Saepul Hidayat melalui telepon seluler di Garut.

Ia menuturkan hujan deras mengguyur wilayah Garut menyebabkan bencana tanah longsor di Blok Cikupakan, Desa Karyamekar, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jumat sekitar pukul 11.45 WIB. "Hujan deras saat sedang Sholat Jumat tadi siang, longsor dan mengakibatkan jalan menuju Kawah Darajat terputus total," katanya.

Ia menyampaikan longsor menggerus badan jalan sepanjang 100 meter dengan kedalaman sekitar 70 meter sehingga mengganggu akses masyarakat yang hendak bertani di daerah itu. Masyarakat, lanjut dia, kemungkinan hanya bisa melewati daerah longsor dengan berjalan kaki, sementara kendaraan bermotor roda dua maupun empat tidak bisa melintasi jalan tersebut.

"Kalau jalan kaki masih bisa melewati perkebunan, tapi kalau pakai kendaraan itu tidak bisa," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement