Senin 22 Nov 2021 20:31 WIB

Pemprov Jabar Minta Teknis PPKM Level 3 Nataru Segera Ada

Prinsipnya sektor pariwisata Jawa Barat akan mengikuti petunjuk dan aturan dari pusat

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Penumpang berada di dalam bus Trans Metro Bandung di Halte Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat (19/11). Pemerintah menetapkan seluruh wilayah di Indonesia berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 saat momen libur Natal dan Tahun Baru (nataru) yang berlangsung mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi gelombang ketiga lonjakan kasus Covid-19. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Penumpang berada di dalam bus Trans Metro Bandung di Halte Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat (19/11). Pemerintah menetapkan seluruh wilayah di Indonesia berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 saat momen libur Natal dan Tahun Baru (nataru) yang berlangsung mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi gelombang ketiga lonjakan kasus Covid-19. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta rencana penerapan PPKM level 3 saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) segera ada petunjuk teknisnya. Agar, persiapan di lapangan tidak serba mendadak dan merugikan sektor pariwisata.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Dedi Taufik, pada prinsipnya sektor pariwisata Jawa Barat akan mengikuti petunjuk dan aturan yang digariskan oleh Pemerintah Pusat. Karena, ancaman gelombang ketiga Covid-19 harus dihindari, terutama di Jawa Barat.

Baca Juga

“Dalam waktu dekat kita akan koordinasikan dengan daerah terutama untuk penerapan PPKM level 3, Jawa Barat ini kan tujuan wisata, tapi kami berharap kebijakan teknis harus turun jauh-jauh hari sehingga kami bisa membuat struktur turunan yang lebih jelas,” ujar Dedi Senin (22/11).

Menurut Dedi, kepastian soal teknis PPKM level 3 saat libur Nataru penting bagi para pelaku pariwisata dan pemangku kebijakan daerah dalam mengambil sikap. Apalagi, saat ini pariwisata Jawa Barat mulai bergairah dilihat dari tingginya angka kunjungan dan hunian hotel. “Bergairahnya pariwisata di Jawa Barat itu tergantung leveling, saat ini pertumbuhan ekonomi Jabar lagi positif. (Pengetatan) dalam dua minggu perubahan itu terasa dan berpengaruh,” katanya.

Dedi mengaku, pihaknya bersama kabupaten/kota terus memastikan bahwa obyek wisata dan stakeholder pariwisata untuk terus mematuhi protokol kesehatan. Menurutnya antisipasi jelang Nataru sudah dilakukan sejak saat ini dengan mengejar herd immunity di tempat wisata dan pedesaan.“Di lapangan 3 T itu tetap kita lakukan, sekarang vaksinasi mobile juga terus digenjot. Kalau nanti level 3 itu mewajibkan antigen kita lakukan, jika aturannya berbeda tentu desainnya kita sesuaikan,” katanya.

Dedi juga memastikan Satgas Covid-19 di lokasi wisata akan kembali diaktifkan, selain itu pembatasan pengunjung menurut pantauan pihaknya ditaati para pengelola. “Kapasitas tetap dijaga, pokoknya waspada terus karena Covid-19 masih ada, kita tidak ingin ada gelombang tiga dari pariwisata yang bisa mempengaruhi sektor lain,” katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement