Rabu 24 Nov 2021 14:29 WIB

Aksi Percobaan Perampokan Toko Kelontong Terjadi di Bandung

Aksi para perampok berhasil terekam CCTV, diunggah dan menjadi viral di media sosial.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Aksi Percobaan Perampokan Toko Kelontong Terjadi di Bandung (ilustrasi).
Foto: Republika On Line/Mardiah diah
Aksi Percobaan Perampokan Toko Kelontong Terjadi di Bandung (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Tiga orang pria di Bandung melakukan aksi percobaan perampokan di toko kelontong yang berada di Jalan Terusan Saluyu, Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Rabu (24/11) dini hari. Tidak hanya itu mereka melakukan aksi yang serupa terhadap pedagang kaki lima (PKL) nasi goreng di wilayah tersebut.

Aksi para perampok berhasil terekam CCTV, diunggah dan menjadi viral di media sosial. Para pelaku yang beraksi menggunakan masker dan jaket hitam serta menggunakan sepeda motor.

Kapolsek Rancasari Kompol Wendy Boyoh membenarkan terdapat tiga orang pria menggunakan sepeda motor melakukan aksi percobaan perampokan. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (24/11) dini hari.

"Jadi kurang lebih jam 01.50 Wib (Rabu dini hari) sudah terjadi percobaan untuk melakukan pemalakan ya di satu warung kelontongan di Rancasari," ujarnya, Rabu (24/11).

Ia menuturkan, salah seorang pria berjaga-jaga sedangkan kedua orang lainnya melakukan aksi perampokan. Namun korban Raswanto melakukan perlawanan terhadap para pelaku.

"Sudah terjadi perpindahan tempat dari pengambilan uang sebesar Rp 1,5 juta, tapi tidak sempat terbawa karena perlawanan dilakukan oleh pak Raswanto yang di lokasi," katanya.

Kapolsek mengatakan pihaknya menerima laporan dari korban sekitar pukul 04.00 Wib dini hari dan langsung melakukan penyelidikan. Ia menuturkan pelaku membawa senjata tajam dan sempat dipatahkan oleh korban yang melakukan perlawanan.

"Senjata tajam berupa pisau karena perlawanan tadi, sempat dipatahkan perlawanan, sehingga tidak ada kerugian materil atau korban jiwa," katanya.

Ia mengatakan pihaknya saat ini baru menerima satu laporan dari korban. "Sempat diambil Rp 1,5 juta, tapi karena jatuh jadi tidak jadi diambil," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement