Rabu 24 Nov 2021 17:56 WIB

Manisnya Bertani Tebu

Tahun pertama panen, keuntungan petani antara Rp 5 juta - Rp 10 juta per hektare.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Buruh tani memanen tebu hijau (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Buruh tani memanen tebu hijau (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Hamparan tanaman tebu terlihat di sisi kiri dan kanan jalan di salah satu ruas jalan Desa Kerticala, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Rabu (24/11). Tanaman tebu itu rata-rata berumur empat bulan, dengan ketinggian sekitar dua meter. Meski ada pula yang masih muda, dengan ketinggian tanaman yang lebih pendek.

Seorang buruh tani tampak sedang mencangkul saluran air di sisi salah satu hamparan tebu. Dia harus memastikan agar air mengalir dengan lancar sehingga tak menggenangi hamparan. "Ini tahun keempat kami menanam tebu di sini," ujar Darman (42), pria pemilik hamparan tebu itu yang sedari tadi mengawasi pekerjanya yang sedang mencangkul saluran air.

Baca Juga

Darman mengungkapkan, sudah dua tahun terakhir ini dia menikmati manisnya bertani tebu. Sebelumnya, dia menanam padi di sawah secara turun temurun dari orang tuanya.

Darman tergabung ke dalam Bumdes Bintang Kerti Desa Kerticala, yang bermitra dengan Pabrik Gula (PG) Jatitujuh. Sejak 2018, dia bersama Bumdes tersebut menanam tanaman tebu, dengan pola kemitraan dengan PG Jatitujuh.

Pada panen perdana tahun 2019, Darman mengaku mengalami kerugian. Pasalnya, dia belum berpengalaman menanam tebu setelah puluhan tahun bergelut dengan tanaman padi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement