Selasa 30 Nov 2021 21:54 WIB

Ridwan Kamil: Alun-Alun Kota Bogor Bisa Jadi Ruang Demokrasi

Ruang demokrasi ini biasanya yang menikmati kelompok menengah bawah.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Muhammad Fakhruddin
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) bersama Wali Kota Bogor Bima Arya (kanan) meninjau pembangunan Alun-Alun Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (30/11/2021). Pembangunan Alun-Alun Kota Bogor yang berasal dari anggaran bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp15 miliar tersebut berada di sekitar kawasan Stasiun Bogor dan Masjid Agung.
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) bersama Wali Kota Bogor Bima Arya (kanan) meninjau pembangunan Alun-Alun Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (30/11/2021). Pembangunan Alun-Alun Kota Bogor yang berasal dari anggaran bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp15 miliar tersebut berada di sekitar kawasan Stasiun Bogor dan Masjid Agung.

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Emil meninjau pembangunan Alun-Alun Kota Bogor di eks-Taman Topi, Jalan Kapten Muslihat, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Selasa (30/11). Emil menilai, alun-alun merupakan ruang demokrasi lantaran masyarakat dari berbagai kalangan bisa berkumpul di sana.

Selain itu, kata Emil, alun-alun juga bisa berfungsi sebagai ruang keluarga. Di mana para keluarga dapat mencari kebahagiaan dengan datang ke alun-alun.

“Ruang demokrasi ini biasanya yang menikmati kelompok menengah bawah. Ingin bahagia, tapi murah meriah. Daripada bahagianya ke mal, mending ke alun-alun. Bawa bekal makanan sendiri, anak lari-lari,” ujar Emil ketika ditemui Republika.co.id di lokasi pembangunan Alun-Alun Kota Bogor, Selasa (30/11).

Maka dari itu, Emil menilai, dengan adanya alun-alun dapat membuat sebuah kota jadi bahagia, serta masyarakatnya lebih banyak menabung. Ditambah lagi, desain dari Alun-Alun Kota Bogor, yang dibuat oleh dia sendiri, menggunakan desain modern dan menghargai sejarah.

Menurut Emil, Alun-Alun Kota Bogor merupakan alun-alun paling istimewa di Jawa Barat. “Tidak banyak di republik ini yang lun-alunnya ada stasiun kereta api bersejarah sejak 1881, yaitu Stasiun Bogor dan ada Masjid Agung,” jelasnya.

Sehingga, dia menyarankan agar warga luar Kota Bogor dimotivasi mendatangi Kota Bogor dengan naik kereta api. Supaya bisa disambut secara langsung oleh alun-alun seperti di Eropa.

“Sehingga saya doakan rakyat Kota Bogor makin bahagia. Progressnya juga luar biasa dan terus didukung pembangunan Kota Bogor,” tuturnya.

Dia menambahkan, hingga akhir jabatannya sebagai gubernur Jawa Barat, dia menargetkan seluruh kota dan kabupaten di wilayahnya memiliki alun-alun. Tak hanya sebagai ruang demokrasi, tapi juga sebagai wajah dari daerah itu sendiri.

Emil pun optimistis pembukaan Alun-Alun Kota Bogor akan sukses mengundang antusias warga Kota Bogor. Sehingga dia meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersiap.

“Saya mah yakin ini tinggal dipromosikan di Tiktok. Makanya siap-siap heboh. Jadi tantangan berikutnya bagaimana mengatur orang supaya tertib,” ucapnya.

Di lokasi yang sama, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memaparkan progres pembangunan Alun-Alun Kota Bogor yang sudah mencapai 84,2 persen. Peresmian alun-alun ini direncanakan pada pertengahan Desember mendatang.

Kendati demikian, Bima Arya belum bisa memastikan apakah Alun-Alun Kota Bogor bisa berfungsi menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Sebab, pemerintah pusat justru membatasi mobilitas masyarakat pada libur Nataru nanti.

“Belum tentu (bisa dibuka) karena kita lihat imbauan pemerintah terkait dengan protokol kesehatan di libur Nataru. Jangan sampai ada persoalan lonjakan (kasus Covid-19),” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement