Selasa 30 Nov 2021 22:22 WIB

Diterjang Hujan, Tiga Ruang SMPN 1 Sagaranten Sukabumi Rusak

Ruangan kelas yang tiga lokal tidak bisa di pergunakan untuk belajar.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Fakhruddin
Diterjang Hujan, Tiga Ruang SMPN 1 Sagaranten Sukabumi Rusak (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Diterjang Hujan, Tiga Ruang SMPN 1 Sagaranten Sukabumi Rusak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Sebanyak tiga lokal atau ruangan kelas di SMPN 1 Sagaranten, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan. Kondisi tersebut terjadi akibat diterjang hujan yang disertai angin kencang pada Sabtu (27/11).

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi menyebutkan, bencana tersebut terjadi pada Sabtu malam sekitar pukul 23.30 WIB. Lokasi SMP 1 Sagaranten ini berada di Kampung Cikupa RT 18/RW 06 Desa Sagaranten, Kecamatan Sagaranten. 

''Hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan satu lokal sekolah SMPN 1 Sagaranten ambruk dan dua lokal rusak berat,'' ujar Jenal Mutakin, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Sagaranten. Sehingga ruangan kelas yang tiga lokal tidak bisa di pergunakan untuk belajar.

P2BK Sagaranten, kata Jenal, telah meninjau lokasi kejadian dan melakukan koordinasi dengan pihak perangkat desa, kecamatan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan pihak sekolah SMP 1 Sagaranten. P2BK juga melakukan asesmen atau kaji cepat ke lokasi dan memberikan imbauan kepada para guru dan murid harus dikosongkan ruangan sekolah.

Sebelumnya, intensitas hujan yang tinggi dalam dua hari terakhir menyebabkan bencana di 13 kecamatan Kabupaten Sukabumi. Bencana ini mengakibatkan kerusakan pada sebanyak 12 unit rumah dan 14 unit bangunan faslitas umum.

''Dalam dua hari, yakni 27-28 November, tercatat sebanyak 24 kejadian bencana,'' ujar Sekretaris BPBD Kabupaten Sukabumi Anita Mulyani, Senin (29/11).

Jumlah ini kemungkinan bertambah karena data bencana masih terus dikumpulkan. Menurut Anita, dari 24 bencana ini rinciannya sebanyak 21 kejadian tanah longsor dan 3 kejadian banjir. Bencana longsor misalnya terjadi di Nyalinding, Purabaya, Curugkembar, Cicantayan, Nagrak, Simpenan, Cibadak, dan Kadudampit.

Sementara banjir terjadi di Ciemas, Cisolok, dan Sagaranten. Bencana ini tersebar di 13 kecamatan dan berdampak pada 17 KK dan 54 jiwa serta 43 orang mengungsi.

Sementara rumah yang terdampak kerusakan sebanyak 12 unit daan 14 fasum. Selain itu sebanyak 39 unit rumah lainnya terancam.

Salah satu bencana longsor terjadi di Kecamatan Nyalindung pada 28 November 2021. Di mana longsor menimpa dua unit rumah bagian belakang serta empat unit rumah terancam.

"PMI Kabupaten Sukabumi telah menerjunkan personelnya membantu proses evakuasi bersama petugas gabungan lainnya di lokasi kejadian Nyalindung," ujar Dikdik Maulana Suparman, Staf Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Sukabumi.

Ia mengatakan sejak kejadian relawan PMI sudah berada di lokasi bersama petugas gabungan melakukan koordinasi serta asesmen awal dan merencakan rencana operasi. "Hingga saat ini Tim PMI bersama pertugas BPBD Kabupaten Sukabumi, TNI, Polri, sukarelawan gabungan, dan dibantu warga sekitar tengah melakukan evakuasi barang-barang, pembersihan sisa puing-puing material longsoran," kata Dikdik.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kata Dikdik, kejadian longsor tersebut dipicu oleh curah hujan dengan intensitas tinggi dan lama terjadinya. Kejadian bencana tanah longsor ini tepatnya terjadi di Kampung Nyalindung RT 01/RW 08 Desa Nyalindung, Kecamatan Nyalindung.

Berdasarkan pantauan di lapangan, tebing tanah yang mengalami longsor ini diperkirakan setinggi 17 meter dengan panjang 15 meter. Diduga akibat resapan air karena di atas tebing tersebut merupakan area persawahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement