Selasa 07 Dec 2021 05:42 WIB

BIN Jabar Gencar Vaksinasi Covid-19 di Daerah Pelosok

Kegiatan vaksinasi di Kabupaten Kuningan melibatkan target 3.250 orang.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Fakhruddin
BIN Jabar Gencar Vaksinasi Covid-19 di Daerah Pelosok (ilustrasi).
Foto: Istimewa
BIN Jabar Gencar Vaksinasi Covid-19 di Daerah Pelosok (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Badan Intelijen Negara (BIN) Provinsi Jawa Barat terus melakukan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat secara door to door maupun secara massal di daerah pelosok yang vaksinasinya masih rendah. Vaksinasi yang telah dilakukan Senin (6/12) di Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Sukabumi sebanyak 7.150 orang.

Kepala BIN Jabar Brigjen Deddy Agus Purwanto mengatakan, kegiatan vaksinasi di Kabupaten Kuningan melibatkan target 3.250 orang. Selanjutnya vaksinasi massal dilakukan di Pondok Pesantren Darul Hakim Cibatu, Sukabumi, sebanyak 200 orang.

Baca Juga

Ia menuturkan vaksinasi kembali dilakukan di Pondok Pesantren Manbaul Hikmah, Sukabumi, dengan target sasaran 200 orang. Vaksin yang digunakan, yaitu jenis Moderna dan Pfizer, serta Sinovac, yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi.

Vaksinasi terus digenjot diantaranya di Puskesmas Sukabumi, Puskesmas Cipelang, Benteng, dan Pabuaran, Kota Sukabumi, melibatkan target sasaran 1.000 orang. Vaksinasi dilakukan secara massal maupun door to door.

Pihaknya juga melakukan vaksinasi di Kabupaten Cirebon menyasar 1.500 orang. Selain vaksinasi, penyaluran sembako turut dilaksanakan. “Spot-spot ini kita pilih karena persentasi vaksinnya belum mencapai 70 persen," ujarnya melalui keterangan pers yang diterima, Senin (6/12).

Apalagi, ia menjelaskan, pihaknya masuk ke tiga wilayah yang berada di pelosok dan jauh dari lokasi pusat pemerintahan. Kehadiran anggota BIN untuk melakukan vaksinasi dilakukan agar membantu warga yang belum divaksin dan mempercepat terbentuknya herd immunity. "Kami menargetkan menekan angka laju kematian, makanya kami masuk ke perumahan-perumahan padat penduduk,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement