Selasa 07 Dec 2021 13:59 WIB

Lantik 480 Pengawas dan Kepsek, Ridwan Kamil Tunggu Gebrakan

Dengan inovasi cepat yang dilakukan, diharapkan SDM Jabar unggul akan tampil.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Barat melantik 480 pegawai negeri sipil (PNS) sebagai pengawas dan kepala sekolah di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin  (6/12).  Rinciannya 479 PNS untuk jabatan kepala sekolah, serta satu orang untuk mengisi jabatan kepala tata usaha sekolah. Dari 479 kepala sekolah dilantik, 309 di antaranya mutasi dan 170 sisanya merupakan penugasan baru.
Foto: dok pemprov Jabar
Gubernur Jawa Barat melantik 480 pegawai negeri sipil (PNS) sebagai pengawas dan kepala sekolah di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (6/12). Rinciannya 479 PNS untuk jabatan kepala sekolah, serta satu orang untuk mengisi jabatan kepala tata usaha sekolah. Dari 479 kepala sekolah dilantik, 309 di antaranya mutasi dan 170 sisanya merupakan penugasan baru.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat (Jabar) melantik 480 pegawai negeri sipil (PNS) sebagai pengawas dan kepala sekolah di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (6/12). Rinciannya, 479 PNS untuk jabatan kepala sekolah, serta satu orang untuk mengisi jabatan kepala tata usaha sekolah.

Dari 479 kepala sekolah dilantik, 309 di antaranya mutasi dan 170 sisanya merupakan penugasan baru. Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta kepada seluruh PNS yang dilantik untuk segera bekerja dan beradaptasi dengan lingkungan kerja. Ridwan Kamil  menunggu berbagai inovasi muncul dari PNS yang dilantik. 

"Ingat, tadi sudah mengucapkan janji dan sumpah, saya tunggu prestasi-prestasinya. Jangan jadi follower (pengikut), tapi harus jadi leader (pemimpin). Harus banyak berinovasi, jangan hanya modal mengikuti," ujar Ridwan Kamil, yang akrab disapa Emil.

Emil mengatakan, inovasi adalah kunci dari gempuran disrupsi digital dan industri 4.0. Perlahan tapi pasti, pekerjaan akan ditangani kecerdasan buatan (artificial intelligence), sehingga harus jeli memaksimalkan perubahan. "Kita harus melatih anak-anak menjadi generasi yang paham terhadap revolusi 4.0 dan digital," kata Emil. 

Kemudian, kata Emil, disrupsi yang sedang melanda Indonesia adalah tantangan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Disrupsi pandemi Covid-19 ini juga mengajarkan bahwa kesehatan merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dijaga. "Covid-19 mengajarkan kita pentingnya menjaga kesehatan diri sendiri, anak murid kita, orang tuanya, sampai lingkungan sekolah, dan kita harus menang," katanya.

Pandemi, kata dia, memang surut, tapi belum selesai. Oleh karenanya, protokol kesehatan sepulang dari sini harus segera dimaksimalkan. "Bagaimana anak-anak yang banyak tidak bertemu secara fisik itu mengalami kendala-kendala psikologis yang harus kita selesaikan," katanya. 

Dengan inovasi-inovasi yang dilakukan dan kemampuan cepat, Emil ingin SDM bisa kembali menjadi yang terbaik. Setelah pada Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua beberapa waktu lalu, SDM Jawa Barat di bidang olahraga telah membuktikan diri menjadi yang terbaik di Indonesia. 

"Mudah-mudahan SDM Jawa Barat Juara. Jawa Barat sudah juara Indonesia di bidang olahraga di PON Papua, saatnya kita juara di bidang-bidang keilmuan lainya di bidang-bidang spiritualitas lainya, sehingga SDM Jawa Barat, insyaallah, jadi yang terbaik di Indonesia baik lahir maupun batin," paparnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement