Senin 13 Dec 2021 16:54 WIB

Menkes: Sampai Hari Ini Varian Omicron Belum Ditemukan

Pemeriksaan di semua pintu masuk hanya menemukan varian delta.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ilham Tirta
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Foto: sehatnegeriku.kemkes.go.id
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, berdasarkan pemeriksaan sampel dari pasien Covid-19 melalui laboratorium Whole Genome Sequencing (WGS) atau pengurutan genom, varian baru virus Corona B.1.1.529 atau omicron belum ditemukan.

Dalam dua pekan terakhir, kata dia, 33 ribu penumpang masuk Bandara Soekarno Hatta dan sudah PCR dan hanya 98 orang yang positif Covid-19."Kami genome sequence sampai sekarang hasilnya masih varian Delta," kata Budi dalam Konfrensi pers secara daring, Senin (13/12).

Baca Juga

Kemudian, dari pintu masuk melalui jalur laut atau pelabuhan, selama dua pekan terakhir sebanyak 3.500 penumpang dari luar negeri masuk ke Indonesia. Sebanyak 53 orang dinyatakan positif berdasarkan hasil tes PCR. "Dari 53 ini, 100 persen kami genome sequence sampai sekarang yang keluar masih Delta," kata Budi.

Sama halnya dengan jalur laut dan udara, untuk pintu masuk jalur darat juga belum ditemukan varian omicron. "Untuk jalur darat paling barat masuk dari Entikong, 2 pekan terakhir masuk 2 ribu penumpang. Kami tes semua PCR, 37 positif dan sampai sekarang masih semuanya varian Delta," ujar Budi.

Hingga kini, hanya ada 12 laboratorium yang mampu melakukan WGS. Pada pekan lalu, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono memastikan jumlah laboratorium yang mampu mendeteksi varian baru Covid-19 akan ditingkatkan menjadi 14 laboratorium.

Tak hanya itu, Dante juga mengungkapkan, pemerintah sedang menggencarkan metode baru mengidentifikasi varian omicron dengan melihat tes PCR S Gen Failure Test. "PCR khusus yang namanya s gen failure test itu akan mendeteksi, dengan menggunakan PCR kita bisa menentukan probable omicron dengan mengetahui posisi khusus di sequencing DNA RNA-nya dan tempat yang khusus bisa mengidentifikasi omicron," terang Dante pekan lalu.

Saat ini, metode itu juga sudah digunakan di setiap pintu perbatasan, baik darat, laut maupun udara. "Kami sudah punya 3.000 lebih tes yang akan mengidentifikasi omicron dengan cara bukan WGS tapi RNA," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement