Selasa 14 Dec 2021 16:32 WIB

Kompetisi Penelitian Siswa SMP di Bandung Resmi Ditutup

Peserta fokus pengembangan, solusi permasalahan, pembangunan daerah masing-masing.

Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia (Kopsi) yang berlangsung di Bandung 7-12 Desember 2021 akhirnya ditutup secara resmi lewat acara apresiasi pemberian penghargaan. Dari 120 karya penelitian yang dilombakan di tiga bidang yakni Ilmu Pengetahuan Sosial, Kemanusiaan dan Seni, IImu Pengetahuan Alam dan Lingkungan, dan IImu Pengetahuan Teknik dan Rekayasa, dan diikuti 291 peserta akhirnya menghasilkan judul penelitian terbaik yang memperoleh tiga peraih medali emas, lima medali perak, dan tujuh medali perunggu.
Foto: dokpri
Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia (Kopsi) yang berlangsung di Bandung 7-12 Desember 2021 akhirnya ditutup secara resmi lewat acara apresiasi pemberian penghargaan. Dari 120 karya penelitian yang dilombakan di tiga bidang yakni Ilmu Pengetahuan Sosial, Kemanusiaan dan Seni, IImu Pengetahuan Alam dan Lingkungan, dan IImu Pengetahuan Teknik dan Rekayasa, dan diikuti 291 peserta akhirnya menghasilkan judul penelitian terbaik yang memperoleh tiga peraih medali emas, lima medali perak, dan tujuh medali perunggu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia (Kopsi) yang berlangsung di Bandung 7-12 Desember 2021 akhirnya ditutup secara resmi lewat acara apresiasi pemberian penghargaan. Dari 120 karya penelitian yang dilombakan di tiga bidang yakni Ilmu Pengetahuan Sosial, Kemanusiaan dan Seni, Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan, dan Ilmu Pengetahuan Teknik dan Rekayasa, dan diikuti 291 peserta akhirnya menghasilkan judul penelitian terbaik yang memperoleh tiga peraih medali emas, lima medali perak, dan tujuh medali perunggu.

Dalam laporannya, Ketua Pokja Bidang Pendidikan Dasar Pusat Prestasi Nasional Keri Darwindo mengatakan pihak penyelenggara menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada kepada dinas pendidikan, kepala sekolah, orang tua, guru, serta pembina yang telah mendorong semangat siswa untuk terus berkompetisi dalam situasi pandemi. 

"Dari penilaian dewan juri, hasil yang dicapai para siswa memang sangat luar biasa. Sebagian besar peserta fokus pada pengembangan, solusi permasalahan, pembangunan di daerahnya masing-masing. Kami berharap gagasan yang sangat luar biasa tersebut bisa dijalankan. Semoga para siswa bisa terus berkarya dan menduniakan gagasan," kata Keri dalam siaran pers, Selasa (14/12).

Sementara Plt Kepala Puspresnas, Asep Sukmayadi melihat Kopsi SMP 2021 adalah gambaran nyata dari semangat dan karakter pelajar pancasila. "Terlihat dari sorot mata kalian, dari gagasan yang utuh, konkret, dan tajam. Adik-adik sekalian merupakan wakil dari 52 juta pelajar di Indonesia, yang sudah menunjukan talentanya dan kami berbangga untuk itu. Kalian ada bagian dari identifikasi sejak dini talenta-talenta di bidang sains," kata Asep.

Asep menilai para peserta memiliki karakter tangguh, cerdas dan kreatif telah menghasilkan karya yang sangat bagus. "Kualitas kalian di atas rata-rata ini adalah bagian dari puncak proses belajar dari rumah yang dilakukan selama pandemi," kata Asep.

Asep berharapdi tengah ketidakpastian, para siswa terus menginspirasi sesama pelajar di Indonesia dan membuktikan bahwa proses merdeka belajar menghasilkan siswa-siswa yang memiliki prestasi cemerlang dan memiliki semangat pantang menyerah.

Ahmad Dinoto dari Pusat Riset Biologi BRIN juga memuji kelebihan para peserta. "Kelebihan dari peserta Kopsi tahun ini saya lihat mereka memiliki kepercayaan diri berani dan berpikir out of box. Sehingga mereka bisa melahirkan sesuatu yang unik dan yang baru. Kalaupun ada beberapa kekurangan dan keterbatasan, terlihat kelemahan terutama pada instrumen  metodologi. Metodologi penelitian sangat  perlu dan  penting karena ini kegiatan penelitian, sangat perlu untuk dikembangkan. Sehingga metodologi yang digunakan akurat, valid dan, dapat diulang," kata juri Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan tersebut. 

Hal senada juga dikatakan Toto Sudiro dari Laboratorium Karakterisasi Lanjut Kawasan Serpong-LIPI. "Kami melihat ide ide yang menarik baik dialami atau ditemui langsung, peserta Kopsi, maupun tema-tema lain yang diangkat dari kondisi di lingkungan  sekitar. Dari lingkungan sekitar kami dewan juri sangat surprise dengan ide yang dikembangkan. Semoga ide terus bisa dikembangkan lebih lanjut ini akan menjadi produk-produk berhasil guna, tentunya bagi masyarakat luas," ujar Toto.

 

Daftar peraih Emas pada Tiga (3) Kategori:

Peraih Medali Emas Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan:

  • SMP Negeri 3 Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat: “Mr-Tech (Mercury Reducing Technology) Sebagai Solusi Pencemaran Merkuri Di Perairan“ 
  • SMP Negeri 1 Cilacap, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah: “Pengaruh Simplisia Daun Mangga Terhadap Tingkat Kesegaran Ikan Pada Pengawetan Meneggunakan Es”
  • SMP ST. Antonius Nabire, Kabupaten Nabire, Papua:  “Kajian Etnobotani Tumbuhan Obat Pada  Masyarakat Suku Biak Di Kalibobo”

Peraih Medali Emas Ilmu Pengetahuan Sosial, Kemanusiaan, dan Seni

  • SMP Negeri 5 Yogyakarta, DIY: “Analisis Kepuasan Layanan Rawat Jalan Rumah Sakit Di Masa Pandemi”
  • SMP Negeri 252 Jakarta, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta: “Hubungan No Mobilephone Phobia dengan Interaksi Sosial Pada Generasi Z”
  • SMP YPPK Don Bosco, Kota Sorong, Papua Barat: “Potensi Bank Sampah Meningkatkan Kebersihan Dan Pendapatan Warga Kota Sorong”

Medali Emas Ilmu Pengetahuan Teknik dan Rekayasa

  • MTs N 1 Kota Malang , Jawa Timur:  “Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Doa Untuk Membentuk Kebiasaan Positif”
  • SMP Negeri 177 Jakarta, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta: “ Prototipe Alat Pengubah Sampah Plastik Menjadi Diesel Dengan Pemanas Listrik”
  • SMP Negeri 5 Yogyakarta, DIY: “Pasco (Penyaring Gas Co Pada Asap Kendaraan Bermotor)”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement