Selasa 14 Dec 2021 18:22 WIB

Empat kabupaten dan Kota di NTB Dilanda Banjir

Ribuan KK warga Kota dan Kabupaten Bima terdampak banjir sejak Senin kemarin.

Banjir di Kabupaten Bima, NTB beberapa waktu lalu (ilustrasi).
Foto: Dok. BPBD NTB
Banjir di Kabupaten Bima, NTB beberapa waktu lalu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) mendata empat kabupaten dan kota di Pulau Sumbawa dilanda banjir pada Senin (13/12). Kepala Pelaksana BPBD NTB, Sahdan menyampaikan, empat kabupaten dan kota itu adalah Kabupaten Bima, Dompu, Sumbawa Barat, dan Kota Bima.

Untuk Kota Bima, jumlah kecamatan yang terdampak sebanyak empat wilayah, meliputi Raba, Mpunda, Rasanae Barat, dan Rasanae Timur. "Jumlah warga yang terdampak mencapai 1.930 KK, sedangkan untuk kerusakan fasilitas, seperti jembatan putus, aspal jalan terkelupas, tanggul dan talud jebol, serta dua unit tiang listrik roboh," ujarnya di Mataram, Selasa (14/12).

Baca Juga

Di Kabupaten Bima, kecamatan terdampak adalah Sanggar yang mengakibatkan akses jalan menjadi tergenang. Di Kabupaten Dompu, kecamatan yang terdampak satu wilayah, yaotu Woja yang menyebabkan akses jalan tergenang dan jumlah warga terdampak sebanyak 161 KK.

Di Kabupaten Sumbawa Barat terjadi banjir disertai tanah longsor. Kecamatan terdampak yakni Maluk dan Sekongkang. "Total warga terdampak yaitu 155 KK, satu jembatan penghubung putus dan longsor yang terjadi di empat titik juga menyebabkan terputusnya akses jalan," kata dia.

Saat ini, pihaknya berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota di Pulau Sumbawa, termasuk melakukan koordinasi dengan BMKG terkait perkembangan cuaca, melakukan penyebaran informasi melalui media sosial. BPBD juga telah melakukan kaji cepat terkait bencana yang terjadi.

"Kondisi mutakhir saat ini di Kota Bima, Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu, dan Kabupaten Sumbawa Barat dapat dikatakan kondusif dan air sudah surut," kata dia.

Mereka juga terus mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem dari fenomena La Nina berupa angin kencang dan hujan lebat. Kedua fenomena itu berpotensi menyebabkan terjadinya bencana banjir tanah longsor dan angin puting beliung serta gelombang pasang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement