Kamis 16 Dec 2021 13:19 WIB

Omicron Masuk RI, Wapres Minta Semua Pemda Bersiap

Daerah harus menutup pintu masuknya omicron ke wilayahnya.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ilham Tirta
Wapres Ma'ruf Amin.
Foto: Dok Istimewa
Wapres Ma'ruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta semua pemerintah daerah melakukan persiapan dan pencegahan terhadap varian Covid-19, Omicron. Ini setelah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengonfirmasi kasus varian omicron terdeteksi di Indonesia.

"Ketika ini baru satu (kasus), semua pemda harus melakukan upaya penyiapan untuk pencegahannya, jangan sampai masuk ke daerah-daerah, antisipasi," ujar Wapres di sela kunjungan kerja ke Jawa Timur, Kamis (16/12).

Baca Juga

Wapres mengingatkan pengalaman varian delta di Tanah Air pada pertengahan tahun ini yang mengakibatkan lonjakan kasus di semua wilayah. Kondisi tersebut, kata Wapres, karena kurangnya antisipasi terhadap varian delta.

Ia berharap kasus Omicron ini bisa diantisipasi sejak awal jangan sampai meluas hingga ke berbagai daerah. "Kita punya pengalaman delta. Delta itu kurang kita antisipasi sehingga kemudian kita kebobolan. Karena itu, ketika ini baru satu, semua harus diantisipasi. Kita tidak ingin seperti delta lagi," ujar Ma'ruf.

Wapres juga meminta percepatan vaksinasi Covid-19 terus dilanjutkan kepada masyarakat yang belum divaksin. Di samping itu, pembatasan mobilitas dan protokol kesehatan juga harus diterapkan semua pihak untuk mencegah penularan varian tersebut.

"Ya saya kira kita harus waspada ya, sejak awal kita sudah wanti-wanti bahwa kita jangan sampai seperti negara-negara lain," kata dia.

Menkes Budi mengumumkan temuan kasus pertama omicron terdeteksi di Indonesia pada hari ini. "Kemenkes tadi malam mendeteksi ada seorang pasien, N, terkonfirmasi omicron pada tanggal 15 Desember," ujar Budi dalam keterangan persnya, Kamis (16/12).

Budi menjelaskan, N yang terkonfirmasi varian omicron adalah pekerja kebersihan di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Temuan itu didapat dari pengambilan sampel rutin pada 8 Desember.

"Kami mengambil sampel secara rutin. Kami kirimkan ke Kemenkes untuk di whole genome sequencing (WGS) dan 10 Desember ada tiga pegawai positif dan tanggal 10 kami kirim ke Balitbangkes untuk kembali di sequencing dan pada 15 Desember keluar hasilnya terkonfirmasi satu yang positif omicron," kata Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement