Kamis 23 Dec 2021 19:52 WIB

Berbagai Pihak Kecam Kegiatan Syuting Sinetron di Lokasi Terdampak Bencana Semeru

Kegiatan syuting sinetron di lokasi terdampak bencana semeru dikecam berbagai pihak.

Rep: Wilda Fizriyani, Nawir Arsyad Akbar, Febryan. A/ Red: Bayu Hermawan
Posko pengungsi Erupsi Semeru. (foto:ilustrasi)
Foto:

Kecaman atas tindakan syuting sinetron di daerah terdampak erupsi Gunung Semeru juga disampaikan oleh Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto. Menurutnya, hal tersebut tidaklah layak dilakukan di tengah kesulitan para korban. 

"Tidak layak dan tidak manusiawi karena lokasi bencana dijadikan tempat syuting dan lain-lainnya. Kita minta itu tidak perlu ditayangkan, karena sudah menyakitkan orang banyak," tegas Yandri saat dihubungi, Kamis (23/12).

Yandri meminta pemerintah daerah, kementerian, dan lembaga terkait penangan bencana untuk lebih selektif dalam memberikan izin. DPR tak ingin pihak-pihak seperti itu justru melakukan aktivitas yang dapat melukai perasaan korban bencana.

"Jadi ini penting ke depan menjadi pembelajaran yang sangat berharga, jangan diulangi lagi," ujar Yandri.

Di samping itu, rumah produksi yang mengambil gambar untuk sinetron juga dinilainya tak memiliki empati terhadap korban. Ia meminta rumah produksi untuk meminta maaf kepada masyarakat, terutama korban terdampak erupsi Gunung Semeru.

"Kalau sampai kecolongan, ini kan artinya dari pihak PH (production house) sendiri sepertinya menggampangkan masalah. Bila perlu mereka minta maaf sama publik, sama pengungsi," ujar Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) amat menyayangkan adanya kegiatan tersebut dan meminta warga tak melakukan wisata bencana.  "Pengambilan video syuting sinetron di lokasi bencana maupun di pengungsian, apalagi pada saat masih berlakunya status tanggap darurat tentu sangat disayangkan," kata Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam siaran persnya, Kamis (23/12). 

Abdul mengatakan, kegiatan syuting itu seharusnya tidak dilakukan di tengah masyarakat yang masih berada di pengungsian akibat bencana. Terlebih lagi, kegiatan tanggap darurat masih berlangsung di sekitar lokasi pengungsian. 

"BNPB mengimbau berbagai pihak untuk menghormati dan berempati kepada masyarakat terdampak bencana dan tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang bukan prioritas pada saat tanggap darurat," ujarnya. 

Selain itu, lanjut dia, BNPB juga mengimbau warga untuk tidak melakukan wisata bencana, khususnya di wilayah yang terdampak langsung awan panas guguran pada 4 Desember lalu. Hal ini semata-mata dilakukan agar kegiatan-kegiatan dalam fase tanggap darurat dapat berjalan dengan lancar. 

BNPB, kata Abdul, berharap agar kegiatan syuting sinetron dan wisata bencana tak terjadi lagi di masa yang akan datang. Ia meminta masyarakat untuk lebih mengedepankan dukungan moril dan materil guna meringankan beban korban terdampak bencana. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement