"Takutnya kan saat nobar banyak yang belum vaksin, makanya sekalian vaksinasi. Itu juga tak hanya untuk warga Desa Paas, tapi juga se-Kecamatan Pameungpeuk. Saya tadi sudah koordinasi juga sama forkopimcam untuk ikut mengawasi penerapan prokesnya," kata dia.
Sebelumnya, vaksinasi malam hari juga pernah dilakukan di Kelurahan Kota Wetan, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, pada awal dan pertengahan Desember. Menurut Lurah Kota Wetan, Galih Marariz, antusias masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi cukup tinggi. Setidaknya, terdapat sekitar 170 orang datang ke aula Kelurahan Kelurahan Kota Wetan saat pelaksanaan pertama vaksinasi pada malam hari dilakukan, Rabu (8/12). Vaksinasi malam hari dilakukan lantaran di wilayah itu banyak warga yang bekerja pada pagi hingga sore hari.
Melihat antusias yang cukup tinggi, vaksinasi pada malam hari kembali dilakukan pada Selasa (14/12) malam. Namun, pelaksanaan yang kedua kali dilakukan dengan sentuhan berbeda. Aula Kelurahan Kota Wetan disulap sedemikian rumah menjadi selayaknya kafe. Disediakan kursi-kursi untuk warga yang datang, dengan lampu tambahan agar suasana lebih meriah, dan tak lupa disediakan cemilan.
"Jadi konsepnya vaksinasi itu menyenangkan, vaksinasi rasa kafe. Saya sediakan tempat duduk, cemilan, pakai lampu-lampu. Jadi warga yang datang rileks, nyaman, senang, tak ada imej jelek tentang vaksinasi," kata Galih.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surachman, mengatakan, inovasi dalam pelaksanaan vaksinasi umumnya merupakan inisiatif dari aparat di wilayah masing-masing. Tujuannya tak lain untuk memikat masyarakat menjalani vaksinasi.
Dinas Kesehatan Kabupaten Garut sangat mendukung inovasi yang dilakukan dalam upaya percepatan vaksinasi. Sebab, ia mengakui, masih banyak warga Kabupaten Garut yang belum divaksin. Salah satu kendalanya adalah masalah akses. "Kita sangat mendukung, sepanjang sesuai dengan pedoman yang ada," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
