Selasa 18 Jan 2022 17:20 WIB

Omicron Memuncak Februari, Hotel dan Restoran Kota Bogor Berhati-hati

Hotel dan restoran di Kota Bogor berada dalam posisi lampu kuning puncak omicron.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Ketua PHRI Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Ketua PHRI Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR --  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, pada akhir pekan lalu, memprediksi, puncak kasus omicron di Tanah Air terjadi pada Februari-Maret 2022. Oleh karena itu, hotel dan restoran di Kota Bogor berada dalam posisi hati-hati atau lampu kuning menyikapi puncak gelombang kasus Omicron di Indonesia.

Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay, menyebutkan, saat ini hunian atau kunjungan hotel dan restoran di Kota Bogor dalam kondisi normal di atas 68 persen. Di mana angka tersebut lebih dinggi dibandingkan saat awal penerapan PPKM Level 4.

“Penutupan tahun 2020, year to date kita 69 persen tertinggi di Jawa Barat. Dibandingkan Juli hingga Agustus di bawah 50 persen saat berlaku PPKM level 4 Jawa Bali,” papar Yuno, Selasa (18/1).

Yuno menyebutkan, saat ini hotel dan restoran di Kota Bogor dalam posisi berhati-hati. Dalam artian, para pengusaha hotel mulai dengan dengan strategi yang sama. Terutama terkait pembatasan-pembatasan apabila nantinya pengetatan terjadi.

“Alarm lampu kuningnya sudah menyala. Kita saat ini juga sudah mulai lagi lebih waspada, mulai lagi dengan persiapan-persiapan dari sisi manajemen dan pelayanan,” ujar Yuno. 

Lebih lanjut, Yuno mengatakan, berkaca pada penerapan PPKM Level 4 pada pertengahan tahun lalu, pemulihan jasa perhotelan dan restoran Kota Bogor terdata cukup baik.

Di sisi lain, Yuno menilai, para tamu hotel dan restoran juga tidak perlu khawatir untuk berkunjung. Lantaran, 39 hotel dan restoran yang merupakan anggots PHRI sudah berbasis pada cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan) atau CHSE.

“Kita berharap Kota Bogor bisa melewati masa puncak Omicron dan bisnis jasa hotel dan restoran masih jadi primadona di sini,” imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement