Kamis 20 Jan 2022 11:11 WIB

Pengamat: Ridwan Kamil Punya Tiga Modal Elektoral

Padahal belum melakukan langkah-langkah khusus untuk mendongkrak popularitas.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Rahmat Santosa Basarah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) bersama istri Atalia Praratya meninjau pembangunan Tol Cisumdawu (Cileunyi, Sumedang dan Dawuan), Senin (10/1/2022).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) bersama istri Atalia Praratya meninjau pembangunan Tol Cisumdawu (Cileunyi, Sumedang dan Dawuan), Senin (10/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Nama Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil selalu muncul di papan atas survei calon presiden (Capres) tahun 2024 yang digelar oleh beberapa lembaga, menjadi realitas politik yang sulit untuk dihindari. Hal ini pun membuat Ridwan Kamil semakin mantap siap maju di Pilpres 2024.

Pengamat politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof Karim Suryadi menilai, keputusan Ridwan Kamil (RK) maju karena ada kans cukup kuat dalam kontestasi. "Dalam survei capres yang digelar beberap lembaga, RK kerap masuk empat besar. Padahal RK masih fokus menjalankan tugas sebagai Gubernur Jabar. Inilah realitas politik yang sulit dihindari RK," ujar Prof Karim pada media, Kamis (20/1/2022).

Prof Karim mengatakan, ada tiga hal yang menjadi alasan Ridwan Kamil sulit mengelak dari realitas politik yang terjadi saat ini. Pertama, nama Ridwan Kamil yang selalu muncul di papan atas survei berjalan dengan sendirinya.

Padahal, Ridwan Kamil belum melakukan langkah-langkah khusus untuk mendongkrak popularitasnya. "RK boleh dibilang belum melakukan langkah khusus menuju pilpres, tapi potensi elektoralnya cukup signifikan. Buktinya meski belum masang baliho capres, tapi popularitasnya melampaui mereka yang sudah lama nongkrong di baliho," kata Guru Besar UPI itu.

Kedua, kata dia, sebagai Gubernur Jabar, pria yang akrab disapa Emil itu punya modal elektoral yang nyata. "Lebih-lebih keterwakilan masyarakat Jabar di tingkat nasional menjadi keprihatinan masyarakat Jabar umumnya," katanya.

Selain itu, ia mengatakan, gubernur merupakan jabatan yang paling diterima publik menuju tangga capres. Karena apa yang menjadi tugasnya presiden juga menjadi tugasnya gubernur. "Di antara para pejabat, gubernur adalah jalan paling lazim dan mudah diterima menuju tangga capres. Ini karena apa yang diurus presiden juga menjadi tugasnya gubernur. Jadi, dari sisi deposit politik, gubernur adalah bukti jaminan paling meyakinkan," katanya.

Sebagai kendaraan bagi calon pemimpin negara, kata dia, partai politik (parpol) diminta untuk membuka ruang selebar-lebarnya dengan membuka sistem rekrutmen bagi siapa saja pemimpin yang mempunyai kapasitas dan kualitas.

Prof Karim menegaskan, rekrutmen yang dibuka oleh parpol diharapkan bisa menemukan pemimpin yang juga diharapkan oleh masyarakat. Sehingga iklim demokrasi pun benar-benar sehat. "Demi kebaikan demokrasi dan politik itu sendiri harus dibuka mekanisme rekrutmen yang memungkinkan calon berkualitas maju, sehingga bangsa menemukan pemimpinnya yang autentik," katanya.

Saat disinggung soal capres harapan masyarakat, Prof Karim mengatakan bahwa kriteria pemimpin yang diharapkan masyarakat itu sangatlah sederhana. Masyarakat, kata Prof Karim, hanya mengharapkan pemimpin yang mampu menangkap keinginan masyarakat yang diwujudkan dalam kebijakan.

Pengalaman memimpin juga menjadi syarat mutlak bagi capres yang akan berkontestasi di Pilpres 2024. "Sederhana, yang bisa menangkap degup jantung warga dan mewujudkannya ke dalam kebijakan. Pengalaman mengelola urusan publik dan komitmen pada demokrasi, kesejahteraan, dan keadilan sosial tidak bisa ditawar," katanya.

Sebelumnya, Ridwan Kamil sudah menyatakan siap untuk maju dalam perhelatan Pilpres 2024. Kesiapan itu disampaikan Ridwan Kamil usai menghadiri kegiatan di Bali. Emil mengatakan bahwa dirinya masih memilih partai yang bakal mengusungnya. "Lahir batin kan sudah siap (maju Pilpres). Masalah nanti warnanya (partai) apa, itu Allah yang tentukan," kata Emil. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement