Kamis 27 Jan 2022 04:04 WIB

Warga Cirebon Diimbau Tunda Perjalanan ke Luar Kota

Terutama perjalanan ke daerah yang menjadi episentrum penyebaran Covid-19. 

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi
Foto: Diskominfo Kota Cirebon
Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Warga Kota Cirebon diimbau untuk menunda perjalanan ke luar kota, terutama ke daerah yang menjadi episentrum penyebaran Covid-19. Hal itu untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, terutama varian Omicron.

"Kalau (perjalanan ke luar kota) bisa ditunda, kami imbau ditunda," tegas Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi, saat ditemui di sela kegiatan Pembubuhan Tapak Cap Tanda Tera (CTT) tahun 2022, di kantor Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon, Rabu (26/1). 

Agus mencontohkan, sebanyak lima orang yang masih satu keluarga di Kota Cirebon, terpapar Covid-19 setelah melakukan perjalanan ke Jakarta. Saat pulang ke Cirebon dan melakukan tes PCR, dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. 

Imbauan untuk menunda perjalanan ke luar kota sudah diberikan untuk aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon.  Pemda Kota Cirebon, lanjut Agus, juga tidak berdiam diri. Upaya pengendalian Covid-19 juga terus mereka lakukan. "Dari sisi fasilitas kesehatan juga telah disiagakan," tuturnya. 

Selain itu, Pemda Kota Cirebon juga terus mendorong pelaksanaan vaksinasi Covid-19 agar cepat mencapai target cakupan. Vaksinasi booster pun telah dimulai. "Ini bagian dari ikhtiar," kata Agus.

Sementara itu, mengenai pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, Agus menjelaskan, saat ini masih berlaku PTM 100 persen terbatas. Kata dia, dari sisi kapasitas sudah penuh (100 persen), namun dibatasi enam jam pelajaran.

Untuk pelaksanaan sekolah full day, pihaknya masih menunggu regulasi dari pemerintah pusat. Saat ini, Kota Cirebon masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement