REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak Komunitas Muslim Jalur Puncak (KMJP) untuk memajukan Indonesia. Harapannya, misi Indonesia emas 2045 menjadi negara maju, bisa terwujud.
"Mari kita jemput 2045 menjadi sebuah negeri yang juara dunia tadi," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat memberikan arahan pada Rapat Kerja Komunitas Muslim Jalur Puncak di Puncak Royal Hotel, Kabupaten Bogor, akhir pekan ini.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Emil menitipkan, tiga hal. Pertama adalah harus mengurangi pertengkaran. Oleh karena itu KMJP harus turun langsung ke masyarakat dengan menjadi pembawa perdamaian
"Mimpi itu tidak akan sampai kalau tiga syarat tidak dipenuhi. Satu kalau masih bertengkar. Saya titip forum yang saya cintai ini jadilah yang bermanfaat. Jadi juru damai, jadilah pemadam kebakaran yang memadamkan api," katanya.
Oleh karena itu, kata Emil, ke-Pancasila-an harus selalu menjadi pegangan. Karena Pancasila merupakan perjanjian agung rakyat Indonesia untuk bersatu di tengah keberagaman.
"Saya tetap titip ke-Pancasila-an itu harus jadi panduan. Karena Pancasila itu adalah perjanjian agung dari kita-kita yang berbeda. Karena kita ini berbeda, maka dibutuhkan perjanjian dari kelompok yang berbeda," katanya.
Syarat kedua, kata dia, untuk menjadi negara maju, Indonesia harus memiliki pertumbuhan ekonomi yang minimal stabil di angka 5 persen. Terakhir adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) harus produktif.
Apalagi, kata dia, saat ini Indonesia memiliki bonus demografi yang harus dimanfaatkan, di mana sebagian besar penduduk Indonesia berusia produktif.
"Kalau ekonominya seperti hari ini ekonomi digital dikuasai. Ketiga anak cucu kita harus produktif jangan sampai lebih bodoh dari orang tuanya," katanya.
Emil juga berpesan, agar KMJP bisa beradaptasi dengan disrupsi yang datang. Seperti diketahui ada dua disrupsi yang sedang terjadi saat ini yakni revolusi digital 4.0 dan pandemi Covid-19.
Berkaitan dengan adaptasi digital, Emil meminta agar para ulama dan tokoh agama memanfaatkan teknologi digital dalam setiap ceramah dan khutbahnya. Dengan ceramah digital cakupannya akan semakin banyak.
"Maka saya titip, semua ulama Jawa Barat harus punya tim yang merekam ceramah. Karena sekarang semua orang punya handphone" kata Emil.
Adaptasi selanjutnya yang perlu dilakukan adalah untuk menghadapi disrupsi pandemi Covid-19. Apalagi saat ini kasus Covid-19 kembali naik karena adanya varian Omicron.
Oleh karena itu, Emil mengajak, KMJP mematuhi protokol kesehatan. Di saat bersaman Pemerintah Pusat bersama dengan Pemda Provinsi Jawa Barat akan menggencarkan tes, telusur, tindak lanjut (3T).
"Saya titip juga Covid naik turun per hari ini lagi naik yang namanya tipe omicron. Apapun nama Covid-nya solusinya sama. Jaga protokol kesehatan, mau yang namanya delta, omicron apapun namanya solusinya kita protokol kesehatan, dan negara perbanyak 3T," paparnya.