Selasa 08 Feb 2022 01:50 WIB

Permintaan Naik, Stok Labu Darah PMI Sukabumi Menipis

Per hari stok labu darah untuk semua golongan darah mencapai sebanyak 27 labu darah.

Rep: Riga Nurul Iman / Red: Agus Yulianto
Petugas Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (PMI) menunjukkan kantong darah saat aksi jemput bola donor darah.
Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
Petugas Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (PMI) menunjukkan kantong darah saat aksi jemput bola donor darah.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Stok labu darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) mulai menipis. Hal ini dikarenakan meningkatnya permintaan trombosit darah dari warga untuk pengobatan.

"Per hari stok labu darah untuk semua golongan darah mencapai sebanyak 27 labu darah," ujar Wakil Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Sukabumi, Ferry Febriana kepada Republika, Senin (7/2/2022). 

Rinciannya golongan darah A sebanyak 8 labu, golongan darah B sebanyak 10 labu, golongan darah AB sebanyak 2 labu darah, dan golongan darah 0 sebanyak 7 kantong darah. Di mana stok labu darah tersebut merupakan data pada pukul 13.00 WIB dan statusnya sudah tercarter atau diminta oleh pasien.

Sehingga, kata Feri, PMI masih banyak membutuhkan labu darah. Apalagi, permintaan trombosit darah meningkat 100 persen dibandingkan kondisi sebelumnya.

Feri menuturkan, pada kondisi normal kebutuhan labu darah mencapai sekitar 200 labu darah per hari. Namun, kini meningkat karena dari satu pasien bisa membutuhkan labu darah sebanyak 8 kantong.

Feri mengatakan, kenaikan permintaan ini berlangsung sejak Desember 2021 hingga Februari 2022. Terutama di tengah tingginya kasus DBD di Kota Sukabumi. Oleh karenanya saat ini digencarkan gerakan donor darah massal untuk menambah stok labu darah di PMI. 

Pada Februari ini, misalnya, dijadwalkan ada sebanyak 30 titik atau lembaga yang akan menggelat donor darah massal. Namun dari satu lokasi donot darah hasil kantong darahnya bisa habis dalam beberapa hari saja.

"Sehingga, harapannya ke depan, gerakan donor daraha massal dapat terus digencarkan," kata Feri. Upaya ini dilakukan dengan tetap menerapan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.

Sebelumnya kasus DBD di awal 2021 ini mengalami kenaikan. Pada Januari 2022 ini saja sampai 24 Januari kasus DBD mencapai 39 kasus. Sehingga, wali Kota Sukabumi telah mengeluarkan surat edaran untuk waspada DBD. Selain itu mengimbau organisasi perangkat daerah (OPD), kecamatan dan keluragan untuk gerakan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN 3 M plus dan gerakan 1 rumah 1 jumantik (G1R1J).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement