Rabu 09 Feb 2022 17:55 WIB

Jejak 'Si Abah' di Gunung Sawal

Saat ini, tersisa 10 ekor macan tutul di Suaka Margasatwa Gunung Sawal.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Sisa kerangka Si Abah, macan tutul yang ditemukan mati di Gunung Sawal.
Foto:

Sisa Populasi

Berdasarkan data Kantor Bidang KSDA Wilayah III Ciamis, dengan matinya Abah, saat ini, tersisa 10 ekor macan tutul di Suaka Margasatwa Gunung Sawal. Empat merupakan macan tutul jantan, dan sisanya betina.

Menurut Andi, pihaknya sempat mendapatkan laporan adanya warga yang melihat anak macan tutul. Namun, keberadan anak macan tutul itu belum terekam kamera.

"Yang pasti ada anaknya, hanya belum terekam saja. Untuk pembuktiannya kan tetap harus terekam dulu," kata dia.

Sementara itu, Ilham mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga di sekitar Gunung Sawal untuk ikut menjaga kelestarian satwa di kawasan itu. Sebab, konflik satwa dan manusia masih terjadi di sekitar kawasan itu. 

"Memang beberapa kali masih terjadi konflik antara satwa dan manusia, tapi bukan konflik langsung. Misalnya macan tutul memangsa ternak warga, beberapa kali masih terjadi," kata dia.

Namun, menurut dia, pegiat konservasi dan petugas KSDA terus melakukan edukasi kepada warga agar tak memburu atau menangkap macan tutul. Sambil edukasi, pihaknya juga membuat solusi agar konflik antara satwa dan manusia tidak terjadi. Salah satunya, dengan memasang pagar kawat duri di sekitar kandang ternak warga, sehingga macan memangsa ternak warga.

Simbol Konservasi

Andi mengatakan, saat ini tulang-tulang Si Abah masih berada di Kantor Bidang KSDA Wilayah III Ciamis. Pihaknya akan melakukan kurask untuk menyusun kembali tulang-tulang itu. Rencananya, kerangka tulang Si Abah akan diawetkan untuk dijadikan bahan edukasi. 

"Abah ini juga kan merupakan ikon Gunung Sawal. Kami ingin spiritnya tetap ada," kata dia.

Menurut Andi, ada wacana dari para pegiat konservasi dan para pegiat budaya, untuk menyimpan kerangka Si Abah di Pendopo Ciamis. Sebab, Si Abah memiliki sejarah dalam aktivitas konservasi di Kabupaten Ciamis. Namun, itu baru sekadar wacana.

"Sementara kami treatment dulu untuk pengawetamnya selama 1-2 bulan," kata dia.

Menurut Ilham, saat ini petugas KSDA dan sejumlah akademisi sedang mencoba merangkai kembali kerangka Si Abah. Rencananya, kerangka macan tutul itu namtinya akan disimpan di Pendopo Ciamis.

 

"Soalnya, Abah merupakan simbol dari Gunung Sawal. Perjalanan Abah itu memiliki makna, yang sampai akhir hayatnya bisa bertahan di habitatnya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement