Kamis 10 Feb 2022 00:35 WIB

Teriakan Maling di Jalanan, 'Hakim Jalanan', Pelajar Ini Tewas Dibacok

Pelajar berinisial LEH tewas dikeroyok oleh enam orang menggunakan senjata tajam.

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus Yulianto
Tersangka pelaku penganiayaan pelajar di Bekasi ditangkap aparat. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Tersangka pelaku penganiayaan pelajar di Bekasi ditangkap aparat. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teriakan maling tanpa bukti kembali menelan korban jiwa. Belum lama ini, seorang lansia Wiyanto Halim (89) tewas dikeroyok massa usai dituduh maling. Kini seorang remaja 16 tahun di Kabupaten Bekasi meregang nyawa usai diteriaki maling. 

"Korban enggak bawa apa-apa, makanya diteriaki maling sama dia, korban ini masih anak sekolah dan anak baik-baik," ujar Kapolsek Tarumajaya AKP Edy Supriyanto, saat dikonfirmasi, Rabu (9/2).

Remaja berinisial LEH tewas dikeroyok oleh enam orang menggunakan senjata tajam. Kejadian memilukan itu terjadi di Jalan Perumahan Harapan Mulya Ds. Setia mulya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi pada Ahad (5/2) dini hari. Korban LEH ditemukan warga tergeletak tidak bernyawa dengan bersimbah darah. 

Kasus hakim jalanan ini bermula saat korban mencari kucing di dekat rumahnya. Dia sempat mencari di bawah kolong mobil, lalu ditegur oleh salah satu pelaku dan menanyakan keperluan korban. 

Namun korban tidak menghiraukan dan memilih untuk jalan menaiki sepeda motor. Akhirnya, korban diteriaki maling oleh pelaku.

"Dia jalan aja pake motor, akhirnya diteriaki maling. Di sekitar 100 meter itu dihajarlah sama pelaku-pelaku ini, jumlah pelaku enam orang," jelas Edy.

Keenam pelaku masing-masing bernama Ade Budiman, Rio Perdiansyah, Ibnu Adam, Fadly Hedriansyah, Muhamad Abdul Majid dan Adit. Dua orang diantaranya masih dalam pengejaran petugas. Kata Edy, pelaku saling kenal tapi tidak kenal dengan korban. Mereka juga memiliki geng motor dan salah satu pelaku terlibat kasus yang sama beberapa bulan lalu.

"Jadi, anak ini (korban) baru kelas 3, anak ini jarang keluar rumah. Salah satu DPO yang sekarang kami kejar juga (ada) kasus 4 bulan lalu, sama pengeroyokan juga," terang Edy.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan membenarkan, adanya peristiwa tragis tersebut. Menurutnya, korban meregang nyawa setelah mengalami luka bacok senjata tajam di bagian punggung. Kemudian luka bacok juga terdapat di bagian kepala korban.

"Korban mengalami luka bacok pada bagian punggung sebelah kanan, luka bacok pada bagian belakang kepala yang menyebabkan bagian kulit kepala terkelupas hingga menyebabkan meninggal dunia," kata Zulpan.

Menurut Zulpan, pihaknya telah mengamankan empat pelaku, yakni Ade Budiman, Rio Perdiansyah, Ibnu Adam dan Fadly Hedriansyah. Dari penangkapan turut diamankan dua buah senjata tajam jenis celurit. Sementara dua pelaku lainnya, Muhamad Abdul Majid dan Adit masih dalam daftar pencarian orang (DPO). 

Dalam melakukan aksi tindak pidananya, para tersangka memiliki peran masing-masing. Ade, Rio dan Ibnu merupakan pembacok korban hingga tewas. Sedangkan Fadly, meneriaki korban dengan sebutan maling dan juga turut memukul korban. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih mendalami alasan para pelaku membawa senjata tajam.

"Masih dalam penyelidikan (alasan menyiapkan senjata tajam)," tutur Zulpan.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement