Rabu 23 Feb 2022 17:14 WIB

Pemkot Tasikmalaya Upayakan Kurangi Sampah ke TPA Ciangir

Pihaknya akan melakukan sosialisasi agar masyarakat dapat menggunakan bank sampah.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Sejumlah pemulung memungut sampah plastik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Kampung Ciangir, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Sejumlah pemulung memungut sampah plastik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Kampung Ciangir, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya terus berupaya untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) Ciangir. Langkah itu dilakukan agar sampah yang masuk ke TPA Ciangir tidak melebihi kapasitas.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya, Deni Diyana, mengatakan, salah satu upaya yang akan dilakukan untuk mengurangi volume sampah ke TPA Ciangir adalah dengan memperbanyak bank sampah. Karena itu, pada tahun ini, pihaknya akan melakukan sosialisasi agar masyarakat dapat menggunakan bank sampah.

"Tahun ini kami menyosialisaiskan berupaya mengurangi sampah melalui bank sampah. Sebab bank sampah sangat efektif untuk mengurangi jumlah sampah yang ke TPA," kata dia, Rabu (23/2/2022).

Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya, dalam sehari terdapat sekitar 192,91 ton sampah yang masuk ke TPA Ciangir pada 2021. Angka itu baru sekitar 61 persen dari total sampah yang bisa terangkut ke TPA.

Sebab, data itu menunjukkan jumlah sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Tasikmalaya mencapai 315,12 ton. Alhasil, sisa timbunan sampah yang tak terangkut tak masih banyak terlihat tertumpuk di pinggir jalan. 

"Kami juga minta maaf kepada masyarakat karena masih ada sampah tak terangkut. Sebab ada beberapa armada kami yang mengalami kerusakan. Namun ketika ada laporan, kami akan merespon dengan cepat," kata Deni.

Selain akan menyosialisasikan penggunaan bank sampah kepada masyarakat, ia menambahkan, pihaknya juga akan terus melakukan pembersihan sampah di wilayah sungai. Tujuannya, agar kualitas air di sungai tetap terjaga. 

"Kami juga akan secara berkala mengecek kualitas air sungai. Kami punya program untuk menjaga kualitas sungai. Kalau saat ini masih cukup baik," ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement