REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menanggapi terkait DPD PSI Kabupaten Bekasi yang menggelar pasar murah di Kecamatan Cibarusah. Salah satu produk yang dijual adalah minyak goreng yang kini sedang langka di pasar.
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk membangun pencitraan terhadap PSI sendiri. "Mungkin ingin membangun pencitraan. Namun, rakyat sudah cerdas. Makanya PSI dapat respons yang negatif. Seolah olah hadir untuk rakyat, ya padahal pencitraan saja," katanya saat dihubungi Republika, Selasa (8/3).
Dia mengatakan, jika PSI punya minyak goreng, maka bagikan saja ke rakyat secara gratis. Apalagi rakyat sedang susah mencarinya, malah ini menjual agar dapat simpati jualnya di bawah harga.
"Rakyat sudah paham apa yang dilakukan oleh partai-partai politik termasuk oleh PSI. Mestinya PSI tidak usah menjual minyak goreng lah, masa iya partai jualan mestinya kasih ke rakyat," kata dia.
Dia menambahkan jika PSI punya minyak goreng, kasih rakyat untuk mengaksesnya secara gratis. Kalau bisa semua rakyat yang membutuhkan.
"Kalau mau mendapatkan simpati rakyat jangan setengah-setengah langsung saja kasih gratis. Banyak yang membutuhkan soalnya," kata dia.
Sebelumnya diketahui, DPD PSI Kabupaten Bekasi menggelar pasar murah di Kecamatan Cibarusah. Salah satu produk yang dijual adalah minyak goroeng yang kini sedang langka di pasar. Harga minyak goreng dijual Rp 10 ribu per liter.
"Minyak goreng masih langka. DPD PSI Kabupaten Bekasi menggelar pasar murah di Kecamatan Cibarusah. Ratusan liter minyak goreng dijual dengan harga Rp 10 ribu per liter. Hadir kerja untuk rakyat!," tulis akun PSI di Twitter, Senin (7/3/2022).
Dalam cuplikan video yang dibagian tampak sejumlah warga membeli minyak goreng tersebut. Kader PSI yang mengenakan bau merah putih membagikan minyak-minyak tersebut. Di ujung video tampak, kader PSI dan sejumlah warga yang membeli minyak mengambil momen bersama. "Terima kasih buat PSI."
Pasar murah ini menuai komentar beragam warganet. "Masyarakat sampe ngantri, lo kok bisa dapet stock minyak goreng sampe pake baju parpol gt. Lo dapet dari mana? Padahal masy aja susah dapetnya," tulis seorang netizen.
Warganet lain juga ada yang menyahuti, "Gausah jadi parpol aja gan gada yg milih, mending terusin aja jadi tukang minyak."