REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kabupaten Bandung berkontriusi hingga 26 persen dari total kebutuhan kentang di Jabar. Dalam satu tahun, daerah ini mampu menghasilkan 40 ribu hingga 50 ton kentang.
Kepala Distan Kabupaten Bandung Tisna Umaran mengatakan, luas tanaman kentang di Kabupaten Bandung mencapai 200 sampai 250 hektare. Namun, lahan pertanian kentang ini tidak selamanya tanam kentang. "Kadang-kadang ada pergiliran tanam," kata Tisna, Jumat (11/3/2022).
Selain itu, kata dia, Kabupaten Bandung juga memiliki balai pembibitan kentang yang dikerjasamakan dengan pihak lain yang dapat mendorong kualitas dan kuantitas produksi kentang. Balai pembibitan kentang itu berada di Kecamatan Kertasari.
"Jadi relatif sumber daya manusianya paling paham dalam pelaksanaan pertanian kentang. Ada petani asal Kabupaten Bandung yang ditarik ke Sulawesi Selatan. Itu orang Pangalengan yang ditarik ke sana untuk tanam kentang," kata Tisna.
Namun keberadaan lahan di Kecamatan Kertasari maupun di Pangalengan, menurutnya, sangat kecil. Sehingga, para petani juga memanfaatkan lahan di sejumlah kawasan perhutanan maupun di perkebunan.
"Nah di Perkebunan ada slot. Slot tersebut namanya pemberdayaan masyarakat desa kebun. Memang sekarang ini, lahannya itu digarap oleh para petani untuk menanam sayuran," katanya.
"Tanam kentang diharapkan terus berjalan, tetapi terkait konservasinya bisa dikendalikan," tambahnya.
Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun 2020 tercatat, Jawa Barat memproduksi 196.856 ton kentang. Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung menjadi dua daerah penyokong utama produksi kentang dari Jawa Barat dengan menghasilkan 180.000 ton atau 90 persen produksi kentang Jawa Barat.